TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berbagai sektor industri mempercepat transisi energi menuju industri hijau melalui proses bisnis dan operasional rendah karbon.
PT Semen Indonesia dan PT PLN bersinergi mendukung pemerintah dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia dan mencapai tujuan nihil emisi bersih pada tahun 2050.
Direktur Operasional SIG Renée Vullandry mengatakan SIG dan PLN memiliki visi yang sama dalam mendorong terciptanya industri hijau dengan menggunakan listrik berbasis EBT.
“Sebagai pengguna energi, hubungan SIG dan PLN lebih dari sekedar konsumen dan penyedia jasa, namun juga mitra di bidang keberlanjutan pada bulan September 2023 menandatangani Nota Kesepahaman untuk kebutuhan energi bersih yang ditandatangani untuk menyediakan… tulis Renee pada Selasa (16 Juli 2024).
Menurut dia, SIG merupakan pengguna listrik yang besar dengan tingkat pemakaian listrik sekitar 2,9 terawatt hour (TWh) per tahun atau Rp 2,9 triliun per tahun.
Di sisi lain, SIG memiliki lahan berupa rooftop, ladang, dan kolam yang berpotensi digunakan untuk memasang panel surya hingga 572 megawatt peak (MWp).
“Kolaborasi dengan PLN dalam pengembangan panel surya diharapkan dapat meningkatkan pangsa penggunaan energi terbarukan dan mendukung pencapaian target penurunan emisi CO2 Jilid 2 sebesar 23,9 persen dibandingkan baseline tahun 2019, sebagaimana tertuang dalam Peta Keberlanjutan SIG untuk 2030. kata Rennie.
Pada Enterprise Customer Gathering yang diselenggarakan PLN beberapa hari lalu, SIG mendapatkan penghargaan sebagai pengguna energi utama di sektor industri.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasadodjo mengatakan, Temu Pelanggan Perusahaan ini merupakan wujud rasa syukur PLN atas kerja sama yang telah terjalin dengan pelanggan industri.
Menurutnya, kontribusi nasabah dalam menjaga stabilitas negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi sangat besar.
“Kami berharap dapat semakin meningkatkan kedekatan antara PLN dan pengguna dunia usaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Dharmawan.