TRIBUNNEWS.COM – Teks anekdot merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia yang dipelajari oleh siswa sekolah menengah.
Teks anekdot adalah cerita pendek yang berisi sindiran terhadap sesuatu, seseorang atau suatu fenomena sosial dan dilengkapi atau dikemas dengan humor.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita pendek yang menarik karena lucu dan berkesan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan peristiwa nyata.
Isi utama teks anekdot adalah sindiran terhadap sesuatu atau seseorang.
Fungsinya untuk hiburan atau hiburan yang diberkahi dengan sindiran terhadap sesuatu. Perbedaan Anekdot dan Humor Meski sama-sama lucu dan menghibur, anekdot humor memiliki sejumlah perbedaan. (KHUSUS/SEKOLAH)
Meskipun lucu dan menghibur, anekdot lucu memiliki beberapa perbedaan.
Anekdot mengandung makna tersirat, baik melalui teks maupun percakapan yang ingin disampaikan.
Kiasan dalam anekdot merujuk pada seseorang, kelompok masyarakat, atau organisasi tertentu dan dapat dipahami oleh siapa saja.
Oleh karena itu, topik yang dibahas berkaitan dengan kepentingan publik.
Sedangkan humor tidak mempunyai makna tersirat sehingga hanya sekedar hiburan saja.
Topik yang dibicarakan dalam humor bersifat umum dan tidak berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Contoh teks anekdot
Setelah Anda mengetahui penjelasan teks anekdot, berikut ini contoh teks anekdot singkat tentang hukum yang perlu Anda ketahui.
Seorang dosen di fakultas hukum universitas memberikan kuliah tentang hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya jawab dimulai, Ali bertanya kepada dosen. – KUHP maksudnya apa pak? Pak Dosen tidak menjawab sendiri, tapi melemparkannya ke Ahmad. “Saudara Ahmad, coba jawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” tuntut sang dosen. Ahmad menjawab dengan tegas, “Beri saya uang yang saya perlukan, Pak.”
Mahasiswa yang lain pasti tertawa ketika sang dosen menggeleng dan bertanya kepada Ahmad: “Kak Ahmad, bagaimana kamu tahu jawabannya?” Ahmad menjawab pertanyaan dosen dengan tegas: “Pepatah bahasa Inggris mengatakan bahwa pengalaman adalah yang terbaik Guru adalah, Pak.” Semua siswa di kelas tercengang. Mereka melihat sekeliling. Lalu mereka tertawa terbahak-bahak.
Tawa itu berhenti. Kelas akan kembali normal.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang contoh teks anekdot, Anda dapat mengakses aplikasi Skolla.
Di aplikasi Skolla Anda dapat mengakses video pembelajaran, kursus langsung, dan soal latihan. Struktur teks anekdot
Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot adalah orientasi, krisis dan reaksi.
Di bawah ini Anda akan menemukan struktur teks anekdot. 1. Orientasi
Bagian orientasi meliputi pengenalan keadaan tokoh atau tokoh, uraian tentang apa, kapan, di mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan uraian permasalahan yang akan dihadapi tokoh.
Berdasarkan contoh anekdot di atas, maka bagian orientasi termasuk dalam paragraf yang berisi pertanyaan Ali kepada dosen tentang panjangnya KUHP. 2. Komplikasi
Komplikasi mencakup masalah yang dihadapi karakter.
Pengarang menyampaikan klimaks cerita yang mengundang gelak tawa sekaligus kritik terhadap topik yang diangkat. Bagian ini disebut juga krisis dan respons.
Krisis adalah bagian yang berisi hal-hal konyol yang menggelitik dan mengundang tawa, sedangkan reaksi (respon) bisa berupa kritik atau tawa.
Konsisten dengan contoh di atas, pada bagian Komplikasi memuat tanggapan Ahmad mengenai panjangnya KUHP.
Selain itu, paragraf ke-4 juga merupakan bagian komplikasi. 3. Penilaian
Tinjauan tersebut mencakup komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang dijelaskan.
Bagian ini disebut juga coda.
Contoh paragraf penilaian seperti perpanjangan teks KUHP di atas adalah: Tawa mereda. Kelas akan kembali normal. Contoh pertanyaan dan diskusi
Pada malam Jumat, sebagian besar politisi di Blusukan mengenakan pakaian, termasuk Dauman (sayangnya bukan nama sebenarnya). Dauman mengunjungi desa yang paling terkena dampak banjir. Kebetulan banyak jurnalis yang memberitakannya, sehingga dia semakin senang dengan sumbangan tersebut.
Dauman pun tak ingin menyia-nyiakan perhatian kamera para jurnalis. Dia mencari strategi untuk tetap menjadi perhatian media. Dauman mencoba memasuki kawasan banjir dan melompat ke dalam air. Sayangnya, ia terjatuh ke dalam selokan dan hanyut terbawa derasnya air. Dauman melakukan yang terbaik untuk melawan arus, tapi dia tidak berdaya. Dia pindah.
Untungnya tim penyelamat sangat waspada. Meski terseret cukup jauh, Dauman berhasil diselamatkan. Dia dibawa ke pusat kesehatan dan ditempatkan di bangsal. Saat ini, semua aula penuh dengan orang yang tidak sadarkan diri. Dauman terkejut melihat orang-orang di sana. Dia mengenal semua orang, termasuk para politisi yang berkunjung. Ia semakin kaget ketika melihat doa di dinding: “Ya Allah, usirlah orang-orang khianat yang pingsan itu.”
Bagian komplikasi pada paragraf di atas terdapat pada paragraf….
A.1B. 2C. 3D. 1 dan 2E. 2 dan 3
Jawaban: E.2 dan 3
Pembahasan: Komplikasi atau krisis dalam teks anekdot merupakan bagian yang membahas tema pokok cerita.
Dalam cerita di atas, Dauman menghadapi “masalah” yaitu tersapu air, tersapu air, dan kemudian ditolong oleh tim penyelamat. Saat berada di bangsal yang penuh dengan orang tak sadarkan diri, ia justru membaca sebuah prasasti yang berbunyi, “Ya Allah, usirlah orang-orang yang khianat.”
Untuk mempelajari lebih lanjut materi bahasa Indonesia, Anda dapat mengakses aplikasi Skolla.
Selain itu, aplikasi Skolla menawarkan beragam materi tentang semua topik.
Akses aplikasi Skolla secara instan dan nikmati kemudahan pembelajaran dan pemahaman semua materi sekolah.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)