Pengemudi Pajero Acungkan Pistol, Praktisi Keselamatan Berkendara: Jalan Raya Bukan Medan Perang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengendara mobil sombong yang menodongkan senjata kembali terjadi di Jakarta.

Dalam postingan yang viral, pengemudi mobil Mitsubishi Pajero warna hitam tertangkap kamera sedang mengancam pengguna kendaraan lain dengan senjata.

Dalam postingan di akun media sosial

Namun karena kemacetan jalan, orang tersebut tidak sempat menyalip loader.

Selanjutnya, pengemudi Pajero hitam melewati sisi mobil pemuat dan menyerahkan pistolnya.

“Dia ingin mengambil jalur yang benar dan kami tidak memberinya izin karena lalu lintas dan dekat dengan mobil.”

“Nah, tiba-tiba dia dihadang oleh mobil kita. Kita suruh dia minggir dan kasih ID-nya. Dia yang paling keren, Pak.”

“Spesifikasi Mobil: Pajero Hitam, Nomor Seri B 1614 TJN,” tulis akun @youknowminn.

Lewat unggahan tersebut, korban meminta bantuan warganet lain agar aksi koboi jalanan pengemudi Pajero itu viral.

“Tolong bantu Street Cowboy Wanted viral. Pasca kecelakaan, bukannya mau bertanggung jawab malah Beceng malah tunjukin fotonya,” tulis korban sambil mengunggah foto wajah pengemudi Pajero yang tampak memegang pistol.

Korban pun menuntut agar pelaku segera bertanggung jawab karena mobilnya dirusak oleh pelaku.

“Saya akan menunggu hingga tiga hari atas kebaikan Anda. Jika tidak, kesombongan Anda akan saya biarkan menjadi viral,” ucapnya.

Sementara itu, dalam video terlihat pengemudi Pajero yang mengenakan kemeja batik tampak adu mulut dengan seorang wanita yang mengendarai mobil lain yang merekam kejadian tersebut.

Pengemudi Pajero hitam itu menerjang ke arah wanita yang mengemudi itu lalu menodongkan senjatanya ke arahnya.

“Minggir pak, minggir pak. Ya Tuhan,” ucap wanita yang mengemudikan mobil itu sambil merekam ekspresi wajah dan tingkah pengemudi Pajero itu.

Terkait keluarnya kabar ini, belum ada pihak yang memberikan penjelasan.

Sony Susmana, direktur pelatihan Security Defense Consultants Indonesia (SDCI), dikutip Kompas.com mengatakan, perilaku tersebut merupakan indikasi praktik lalu lintas yang buruk.

“Setahu kami, situasi lalu lintas di Indonesia sangat kacau, dan banyak orang yang sombong seperti di video tersebut. Karena kecelakaan sering terjadi, kunci penyelesaian masalah adalah meminta maaf dan bertanggung jawab,” kata Sony. “

Menurutnya, senjata tidak digunakan untuk menggertak dan hanya digunakan saat terancam atau dalam menjalankan misi.

“Ingat, jalanan bukanlah medan pertempuran, jadi jangan memberikan contoh yang buruk kepada pengemudi. Masih banyak orang yang lebih nekat tanpa senjata,” ujarnya.

Sony mengingatkan kita untuk berlomba-lomba berbuat baik karena pengemudi yang berkompeten tidak pernah melakukan kesalahan dalam bertindak. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *