Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Untuk Kepentingan Prabowo

Kata wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

Tribun News.com, Jakarta – Dedi Kurnia Siah, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menilai pembahasan UU No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (UU) yang dipercepat oleh DPR. Kepentingan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Maklum, pembahasan perubahan undang-undang tersebut akan diangkat dalam rapat Panitia Kerja DPR RI (Eksternal) dan kemungkinan juga di DPRD saat ini.

“Yang jelas perubahan ini untuk kepentingan Prabowo, dan tidak menutup kemungkinan terjadi perebutan kekuasaan dari partai-partai yang membantunya memenangkan Pilpres,” kata Dedi saat dihubungi, Rabu (15/5/2024).

Menurut dia, jumlah layanan yang tersedia saat ini sudah mencukupi.

Cuma karena administrasinya kurang bagus, hasil kerja menteri pun tidak bagus.

“Saat ini banyak kesimpangsiuran gaya tersebut, banyak juga jabatan yang hilang, seperti wakil menteri, jabatan politik yang hanya perlu diubah,” ujarnya.

Seperti diketahui, revisi Undang-Undang Kementerian Negara dilakukan seiring dengan beredarnya isu Presiden terpilih Prabowo Subiano akan menambah jumlah kementerian menjadi lebih dari 40 kementerian.

Wakil Ketua Umum Partai Garindra Habibrukhman mengatakan, jika ke depan Prabowo menambah jumlah pelayanan, hal itu tidak menjadi masalah.

Karena Indonesia adalah negara besar dan mempunyai tujuan serta gagasan yang besar.

“Jadi kalau memang ingin lebih banyak lagi yang ikut, menurut saya tidak ada masalah. Malah kalau saya pribadi sudah merasa lebih baik,” kata Habibrukhman, Senin (6/5/2019) di Kompleks Parlemen Senan, Jakarta. 2024).

Sekadar informasi, jika benar jumlah kabinet pada pemerintahan Prabowo-Gibran sebanyak 40 kementerian, maka jumlah tersebut akan lebih banyak dibandingkan jumlah kementerian yang ada.

Seperti dilansir situs Presidentiali.go.id, jumlah Kabinet di NKRI pada pemerintahan Jokowi-Maruf sebanyak 34 kementerian.

Jumlah tersebut terbagi dalam empat layanan yang berkoordinasi dengan 30 layanan sektor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *