Pengamat Politik Sarankan Prabowo-Gibran Wujudkan Kabinet Zaken

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowa Gibran diperkirakan akan membentuk atau membentuk kabinet yang terdiri dari kalangan teknokrat dan ahli di lingkungan pemerintahan.

Kabinet Urusan Umum adalah kabinet yang di dalamnya dipilih para ahli atau ahli di setiap bidang yang diperlukan untuk menjadi menteri.

Hussaini Dani, pengamat politik di Grassroots Strategic Consulting (ARSC), mengatakan pemerintahan Prabowo Gibran membutuhkan kabinet yang dicopot untuk membantu mempercepat dan meningkatkan kualitas rencana yang dilaksanakan.

Hal ini juga untuk mendapatkan dukungan dan pengakuan positif di mata masyarakat. Pemerintahan baru membutuhkan pengakuan dan dukungan publik yang kuat.

“Pembentukan kabinet PHK yang mencakup para teknokrat yang berkompeten di bidangnya masing-masing sebagai penasehat presiden akan sangat berguna bagi pemerintahan di masa depan. Personil yang kompeten bisa berasal dari kalangan profesional, akademisi, dan teknokrat itulah yang dimaksud pemerintahan Prabowo-Gibran.’ ‘ Seperti dikutip Jumat (5 Maret 2024), pemerintah jangan hanya merekrut anggota partai, tapi “kalaupun berasal dari partai, mereka harus punya latar belakang kompetensi,” kata Hussaini Dani saat diwawancarai wartawan.

Danny menilai beberapa posisi menteri akan diisi oleh tenaga ahli. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi Daerah, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dll.

Danny juga menilai penting bahwa posisi juru bicara presiden yang menjadi kunci komunikasi publik dengan masyarakat harus berasal dari unsur masyarakat sipil, intelektual publik, atau media massa.

Dani mengatakan, “Jika Prabowo bisa memasukkan unsur-unsur masyarakat sipil seperti aktivis dan intelektual yang jujur ​​dalam isu-isu kebangsaan dan kenegaraan, ke dalam tim komunikasi dan sekretaris pers presiden, maka hal itu akan menjadi hal yang strategis dan positif di mata masyarakat. ,” dia berkata.

Bagi Dany, konsep kabinet yang diberhentikan bukanlah hal baru dalam dunia politik Indonesia, dan secara historis Presiden Suharto dan Megawati dulu memiliki para ahli dan teknokrat yang menduduki proporsi kursi kabinet yang lebih besar, dan jumlah menteri yang ia bentuk adalah lebih banyak. kabinet yang mencapai keseimbangan. Orang-orang dari partai politik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *