Pengamat: Pindah Aplikasi TikTok ke Tokopedia Berisiko Serangan Siber, Metode API Lebih Aman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi berharap proses migrasi ke toko TikTok Tokopedia dapat segera selesai sehingga pengguna khususnya pengusaha UMKM dapat merasakan dampaknya.

Heru menilai jangka waktu tersebut wajar karena jika migrasi dilakukan dengan cepat dalam waktu 3 bulan, ada risiko kerusakan data dan mungkin mempengaruhi pengalaman pengguna.

“Kami tahu bahwa apa yang disebut API [antarmuka pemrograman aplikasi] sebenarnya lebih aman dalam hal data pengguna, sehingga sah untuk mengisolasi sistem di belakang, dan ini biasanya terjadi dalam teknologi informasi,” kata Heroux kepada Conton, Minggu. . (17.03.2024).

Kementerian Perdagangan sebelumnya menetapkan batas waktu empat bulan untuk proses migrasi sistem elektronik TikTok dan Tokopedia mulai 12 Desember 2024 hingga April 2024.

Sistem ini seharusnya diterapkan setelah TikTok menginvestasikan 1,5 miliar dolar atau sekitar 23 triliun dolar.

Masa migrasi TikTok dan Tokopedia diberikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 yang menyetujui integrasi media sosial dan perdagangan elektronik.

Sebelumnya, pakar keamanan siber dan forensik digital Alphonse Tanujaya juga mengatakan, dari sudut pandang keamanan siber, metode yang digunakan dalam komunikasi antara server TikTok dan Tokopedia harus sederhana, tidak terlihat, dan mulus serta tidak boleh terlalu banyak mengubah situs atau aplikasi. .

“Program Jump sangat rentan dan mudah ditembus oleh serangan man-in-the-middle. API lebih aman karena kedua server terhubung langsung tanpa perantara, dan program Jump lebih sulit digunakan,” katanya dalam pernyataan baru-baru ini.

Selain itu, terkait kemungkinan pelanggaran aturan operasional Toko TikTok yang dinilai melanggar Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 karena masih menggabungkan dua program, Heru menilai aturan Mendag sudah sangat jelas di dalamnya. peraturan. media sosial dan e-commerce, termasuk pembayaran.

Ia menegaskan, media sosial hanya sebagai sarana e-commerce untuk memasarkan, namun proses transaksinya harus dilakukan di e-commerce. Jika tidak, berarti melanggar Peraturan Menteri Perdagangan.

“Apakah bisa mulus seperti yang dilakukan di jejaring sosial? Boleh saja, tapi nanti kita lihat algoritmanya. Memang sudah banyak yang melakukannya. Kelihatannya terjadi di media sosial, tapi sebenarnya terekam. dalam sistem e-commerce,” kata Heru.

“Ini membuktikan bahwa media sosial tidak membayar, tapi e-commerce membayar,” ujarnya.

Dalam informasi terkini, Kementerian Perdagangan mengabarkan proses integrasi sistem TikTok dan Tokopedia hampir selesai.

Menurut IC Karim, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, pemisahan TikTok Shop dan Tokopedia dilakukan melalui dukungan (di belakang layar) yang menangani database dan server.

“Saat ini proses pembayaran di TikTok telah dialihkan ke dukungan Tokopedia. Kini pemisahan TikTok Shop dan Tokopedia [pindah] langsung ke Tokopedia, bukan Tiktok. Tapi di belakang [Tokopedia], jelas IC, Selasa (5/2).

Isi juga menegaskan, pemisahan media sosial dan e-commerce yang diterapkan TikTok hanya bisa di level server alias, bukan di aplikasi berbeda, karena Tokopedia berkomitmen tidak mengganggu pengguna dalam proses migrasi ini.

Dengan demikian, kata IC, proses migrasi Tiktok Shop dan Tokopedia tidak terkendali atau seamless. “[Pemisahan di backend] boleh saja, tapi backendnya sudah terpisah. Sudah kita buka, tidak ada transaksi lagi sampai backend diganti,” kata EC.

TikTok dan Tokopedia masih harus menyelesaikan celah-celah yang perlu dilakukan untuk memenuhi peraturan Menteri Perdagangan, salah satunya yang harus dilakukan yaitu terkait penulisan yang tidak lagi menggunakan nama TikTok atau TikTok Shop, tapi Toko Tokopedia tidak akan melakukannya

“Teknologi saat ini berarti Anda harus berpindah-pindah aplikasi, melakukan navigasi ulang, bukan? Integrasi back-end masih memenuhi aturan,” ujarnya.

Sumber: uang tunai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *