BERITA TRIBUN.
Menurut pengamat perang, ini adalah pembersihan ketiga berturut-turut yang dilakukan Tentara Zionis, yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa Hamas masih aktif di luar Rafah.
Analisis terbaru yang dilakukan oleh Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threat Project (CTP) menyatakan bahwa meskipun Israel berulang kali melakukan “upaya pembersihan”, Hamas “berjuang secara aktif dan efektif di Gaza utara.”
Al Jazeera mengutip Al Jazeera yang mengatakan: “Sementara Hamas telah membangun kembali kehadirannya di Gaza utara, Hamas kemungkinan akan membangun kembali di Rafah setelah operasi darat yang direncanakan.”
“Kekuasaan Hamas di Jalur Gaza mendukung penilaian CTP-ISW bahwa Hamas berharap bisa lolos dari operasi pembersihan Israel di Rafah,” tambah mereka.
Mereka melanjutkan, “Mustahil bagi Hamas untuk memperhitungkan bahwa mereka akan mampu membangun kembali wilayah mereka di Rafah serta di wilayah utara Gaza.”
Menurut IDF criticalthreats.org, serangan udara mulai menargetkan pos pengamatan milisi Palestina, posisi penembak jitu, dan terowongan.
Tiga brigade IDF kemudian memasuki area tersebut.
Brigade tersebut telah memerangi milisi Palestina, termasuk Hamas, di Olivet serta di wilayah Sabra dan koridor Netzarim.
Akun media sosial Palestina mengatakan bahwa sejak dimulainya operasi pembersihan Israel, warga sipil telah berpencar di dalam dan sekitar Zeitun.
Seorang reporter Radio Angkatan Darat Israel menyatakan bahwa IDF harus terus melakukan operasi pembersihan di sekitar Jalur Gaza sampai ada diskusi serius mengenai penggantian Hamas dengan badan pemerintahan lokal.
“Absennya institusi pemerintah, termasuk pasukan keamanan lokal lainnya, akan memberikan ruang dan waktu bagi Hamas untuk menegaskan kembali dirinya di wilayah tersebut,” kata War Monitor.
Baru-baru ini, IDF mengaku terus beroperasi di beberapa wilayah timur Rafah.
Bahkan tentara Israel disebut-sebut terlibat pertempuran jarak dekat dengan pejuang Hamas.
Menurut pernyataan militer, jet tempur Israel juga menyerang seluruh wilayah Gaza tengah dan utara, sehingga mencapai total 40 sasaran.
Dia mengatakan jet tempur dan helikopter serang Israel digunakan dalam operasi melawan pejuang Palestina.
“Dalam beberapa hari terakhir, 40 sasaran teroris telah dihancurkan di Jalur Gaza, termasuk di Rafah Selatan,” kata militer Israel kepada Al Jazeera.
Beberapa daerah yang terkena serangan pesawat tempur adalah roket dan granat berpeluncur roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dan sepanjang perbatasan Gaza-Karim Abu Salim (Karim Shalom).
“Pesawat tempur juga menyerang sasaran di lingkungan Olive di Kota Gaza, dan pesawat tempur serta helikopter tempur menyerang sasaran di wilayah tengah wilayah Palestina,” kata tentara dalam serangkaian postingan di media sosial.
Gelombang terbaru serangan Israel di Gaza telah menewaskan banyak warga sipil, termasuk beberapa anak-anak yang rumahnya diserang di kamp Jabalia di Gaza tengah.
Israel mengintensifkan serangan ke kota itu pada Senin (6/5/2024).
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)