Laporan reporter Tribunnews.com Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fauzan Fahmi (43), tersangka pelaku femisida tanpa kepala di Kota Muara Baru, Jakarta Utara, mengaku sangat sedih atas perbuatan korban SH (40).
Fauzan menuturkan, dirinya bersikap seolah-olah tidak melihat apa-apa saat melakukan perbuatan menjijikan tersebut.
“Entahlah pak, saat saya gorok leher saya tidak melihat apa-apa, saya dengar banget,” kata Fauzan dalam unggahan Instagram @kasubditjatanraspmj, Sabtu (2/11/2024).
Diakui Fauzan, sikap SH selama ini merugikan dirinya dan menurutnya merugikan istri dan ibunya.
Berdasarkan keterangannya, wanita yang terlibat dalam kejadian tersebut mengucapkan kata-kata yang tidak pantas kepada suami dan ibunya.
Sakit pak, korban menganiaya istri dan ibu saya, kata korban istri saya PSK, keluarga saya PSK, kata Fauzan.
Dalam unggahan yang sama, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro AKBP Rovan Richard Mahenu membeberkan urut-urutan kasus pembunuhan ini.
Rovan menjelaskan, korban merupakan teman pelaku. Pada hari kejadian, korban bertemu dengan pelaku kejadian di rumah korban.
Dari keterangannya, korban melontarkan kata-kata yang dianggap menyakiti perasaan pelaku.
Korban berjenis kelamin laki-laki tiba-tiba mencekik korban perempuan dari belakang hingga pingsan, kata Rovan. katanya.
Ia mengatakan, saat korban pingsan, ia langsung menurunkannya di jalan samping rumah pria tersebut.
Pelaku kemudian mengambil pisau dan tiba-tiba menggorok leher korban hingga meninggalkan tubuhnya, kata Rovan.
Jenazah SH tanpa kepala ditemukan terbungkus tas di Danau Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa (29/10/2024).
Sedangkan jenazah SH terbungkus tas, selimut, dan karton serta tangannya diikat dengan tali.
Penemuan jenazah bermula saat pegawai SPBU di Muara Baru melaporkan ke polisi di Muara Baru bahwa ia menemukan tas berukuran besar mengambang di kolam di belakang pompa bensin.
Menindaklanjuti pemberitahuan tersebut, polisi langsung melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.