Wartawan Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda melaporkan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Advokat Ronnie Talapsi meminta Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Diwas KPK) mengusut penyidik Roza Purbo Bekti yang menyita buku agenda DPP PDI Perjuangan (PDIP).
Diketahui, buku agenda tersebut disita dari staf Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Cristianto yang diculik paksa penyidik KPK pada 10 Juni 2024.
Hal tersebut disampaikan Ronnie Talapsi bersama Kasnadi saat melapor pada Kamnas HAM di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
“Kami menyampaikan keberatan kepada Dewan Pengawas KPK (kemarin) dan meminta Dewan Pengawas mengusut penyitaan atau penyitaan buku agenda DPP partai yang memuat hal-hal strategis. Ketua DPD Jenderal PDI Perjuangan Indonesia untuk DPC Indonesia, PAC Cabang dan Anak Cabang,” kata Rooney.
Makanya kami minta Dewa memeriksa Saudara Rossa. Dijelaskannya, siapa yang memerintahkan penyitaan buku DPP partai?
Menurut Rooney, buku agenda PDIP memuat hal-hal yang strategis dan rahasia terkait DPP.
“Rahasia, gengsi partai. Apakah ada peran otonomi partai? Dan itu dalam bentuk catatan-catatan strategis yang saya sebutkan di awal,” kata Rooney.
Ia mengatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Sokanoputri mengetahui permasalahan tersebut, termasuk melaporkan ke Komite Pemberantasan Korupsi dan Komnas HAM.
“Ya, aku tahu,” kata Ronnie.
Dia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan melakukan penyelidikan pendahuluan atas kasus yang dilakukan penyidik KPK.
“Kalau langsung (masa uji coba) sebetulnya sudah siap, tinggal menunggu waktu saja,” tutupnya.