Penemuan Jasad Pria Dimakan Biawak di Bantargebang, Diduga Kasus Pembunuhan, Polisi Curigai 3 Saksi

Wartawan Tribunnews.com Abdi Rianda Shakti melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi terus mendalami dugaan pembunuhan pria bernama Varianta (53), yang jasadnya ditemukan dimakan biawak di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Saat ini polisi menduga ada saksi yang bisa menunjuk pelaku pembunuhan tersebut. Namun hal ini masih belum bisa dipastikan.

“Saksi yang berstatus tersangka ada tiga orang,” kata Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus, Jumat (26/07/2024).

Meski begitu, Firdaus tak membeberkan identitas ketiga saksi tersebut. Mereka mengaku hanya memakan tiga orang saja.

“Teman korban tapi bukan rekan di UPST,” ujarnya.

Diikat dan dimakan biawak

Pertama, Wartanta (51) ditemukan mengambang di kolam belakang kantor TPST Bantargebang, Desa Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Mayat ditemukan dengan kepala terbungkus tas dan kaki serta tangan terikat tali

Polisi menduga korban pembunuhan tersebut berusia paruh baya.

Kasat Reskrim Polsek Bantargebang AKP Sukarna mengatakan, dugaan itu berdasarkan pemeriksaan polisi.

Ada dugaan dia korban pembunuhan, kata Sukarno, Kamis (18/7/2024).

Sukarno kemudian mengumumkan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas masalah tersebut.

“Kami masih menyelidiki kasus ini,” ujarnya.

Jenazah beralamat KTP di wilayah Blora, Provinsi Jawa Tengah, pertama kali ditemukan pada Rabu (17/07/2024).

Kronologis kejadian bermula dari seorang pria berinisial T (28) yang sedang memancing di tepian Sungai Belur sekitar pukul 14.00.

Kemudian T melihat seekor cicak sedang memakan setumpuk kain.

Penasaran dengan aktivitas hewan tersebut, T mendekat dan melihat tubuh manusia.

Kemudian saksi melihat lebih dekat dan keluarlah sesosok mayat laki-laki yang terapung di air dengan tangan dan kaki terikat serta kepala ditutup karung, jelasnya.

Sukarno mengatakan pihaknya segera membawa jenazah tersebut dengan ambulans ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramajati, Jakarta Timur, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *