Penembakan Massal di Masjid Oman Tewaskan 4 Orang, Pelaku Diduga Gunakan Senapan Serbu

TRIBUNNEWS.COM – Penembakan massal terjadi di sebuah masjid di Oman pada Selasa (16/7/2024) waktu setempat.

Penembakan itu terjadi ketika Muslim Syiah sedang mengadakan upacara keagamaan besar-besaran di masjid Wadi al-Kabir di Muscat.

Akibatnya, empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Beberapa korban luka dalam insiden tersebut adalah warga negara Pakistan.

“Kedutaan Besar Pakistan mengunjungi tiga rumah sakit dan menemui korban luka,” kata kedutaan Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan gambar yang beredar di media sosial, saat pria misterius itu tertembak, orang-orang sedang berlarian di dekat Masjid Imam Ali.

Suara tembakan terdengar jelas dalam video.

Polisi kini sedang menyelidiki kasus tersebut.

“Semua tindakan dan prosedur keamanan diperlukan untuk menghadapi situasi ini,” kata polisi Oman, seperti dikutip Al Jazeera.

Polisi juga mengatakan, saat ini mereka sedang berusaha mengumpulkan bukti-bukti terkait kejadian tersebut.

“Pihak berwenang terus mengumpulkan bukti dan menyelidiki untuk menentukan keadaan yang menyebabkan insiden tersebut,” kata polisi di situs media sosial X.

Meski polisi tidak merinci lebih lanjut mengenai pelakunya, namun menurut banyak pemberitaan, pelakunya adalah seorang pria yang melepaskan tembakan dengan pistol, kutipan BBC.

Kekerasan seperti ini biasa terjadi di Oman, negara berpenduduk mayoritas Muslim di Semenanjung Arab di muara Teluk.

Karena insiden tersebut, pemerintah kota mengumumkan keadaan darurat. Amerika Serikat dan Pakistan menyerukan kewaspadaan

Pasca kejadian tersebut, Kedutaan Besar Pakistan dan Kedutaan Besar AS di Muscat meminta seluruh warganya di wilayah tersebut untuk tetap waspada.

“Semua warga Pakistan yang tinggal di Oman diminta bekerja sama dengan pihak berwenang,” kata kedutaan Pakistan di Muscat.

“Warga Amerika harus tetap waspada, memantau urusan lokal, dan mengikuti instruksi otoritas lokal,” tulis duta besar AS kepada X.

Kejadian ini pun mendorongnya untuk menarik seluruh jabatan di Kedutaan Besar AS di Muscat pada Selasa (16/7/2024).

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *