TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peneliti teknologi uji Pusat Penelitian Teknologi dan Standar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Himma Firdaus menjelaskan beberapa cara menghindari kebakaran akibat arus pendek.
Menurutnya, dalam melakukan instalasi listrik di dalam rumah, pemilik harus memperhatikan ukuran kabel yang sesuai dan mengikuti anjuran. Pemilik rumah juga harus menghindari menghubungkan banyak peralatan berdaya tinggi ke satu stopkontak.
“Warga juga harus mewaspadai kotak kontak yang sambungannya tidak rapat atau terdengar suara mendesis dari sambungannya,” kata Hima dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/9/2024).
Dia meminta masyarakat menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) di dekat dapur untuk mewaspadai percikan api.
Hindari juga meletakkan benda-benda yang mudah terbakar di dalam rumah, seperti kain, kertas, atau bahan kimia.
“Pastikan bahan-bahan tersebut disimpan dengan aman, jauh dari sumber panas atau api. Selain itu, jangan lupa untuk rutin memeriksa alat pendeteksi asap untuk memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik,” ujarnya.
Sebagai tindakan pencegahan tambahan, penting untuk memasang sistem keselamatan kebakaran seperti alarm asap atau alat penyiram.
Alat-alat tersebut dapat memberikan peringatan dini terhadap potensi kebakaran, sehingga Anda dapat mengambil tindakan cepat sebelum api semakin membesar.
Selain tindakan preventif, asuransi kebakaran rumah merupakan keputusan bijak.
Asuransi kebakaran memberikan perlindungan finansial jika terjadi kebakaran, membantu menanggung biaya kerusakan dan meringankan beban saat terjadi bencana.
Marketing Manager PT Asuransi Mitralindung Mustika Christian Putra menjelaskan, terdapat layanan yang mencakup asuransi kebakaran untuk menjamin kehilangan atau kerusakan harta benda akibat kebakaran, petir, dan lain-lain.
“Pemegang polis asuransi MPM mengalami kerugian dan kerugian yang dijamin dalam polis, mereka akan mendapat jaminan ganti rugi jika ada kerugian harta benda yang didaftarkan dalam asuransi harta benda,” ujarnya.