Pendirian Pep Guardiola Goyah, Manchester City Batal Meratapi Nasib

Tribun News.com – Manajer Manchester City Pep Guardiola kembali menegaskan pandangannya sebagai manajer warga.

Kini Guardiola mengatakan dia merasa seperti manajer Manchester City.

Meski berulang kali ia mengatakan sedang berpikir untuk mencari tantangan baru di klub lain.

Guardiola sendiri akan memulai musim kesembilannya di Manchester City.

Jumlah warganya tidak perlu diragukan lagi.

Trofi Liga Champions yang diidam-idamkan akhirnya dicuri dua tahun lalu.

Guardiola tak mengaku lelah meski punya impian besar di tim biru Manchester.

Ia nampaknya menggoda para manajer Manchester City untuk melanjutkan performa bagus bersamanya. Pelatih Manchester City Spanyol Pep Guardiola menghadiri konferensi pers selama pertandingan sepak bola Grup G Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Red Star Belgrade di tempat latihan Manchester City di barat laut Inggris pada 18 September 2023. Paul Ellis / AFP (Paul Ellis / AFP)

“Jika Anda menyukai apa yang Anda lakukan, mengapa berhenti?” Daily Mail mengutip ucapan Guardiola.

“Saya menyukainya, sama seperti ketika mereka pertama kali mengontrak saya.”

“Jadi mari kita sambut era baru,” jelasnya.

Namun, fans Manchester City patut mengingat hal lain.

Pep Guardiola pernah mengatakan bahwa dia ingin melatih tim nasional suatu saat nanti dalam karirnya.

Menurutnya, ada kalanya impian seseorang tidak bisa terwujud.

Dia mengacu pada dirinya sendiri ketika dia masih menjadi pemain.

Peluang Pep untuk berlaga di Piala Dunia dan Piala Eropa sebagai pemain bisa dikatakan terbatas.

Oleh karena itu, menjadi manajer timnas kawasan Eropa akan membantunya mencapai mimpinya.

Namun, Pep menegaskan terkadang impian seseorang tidak terwujud sesuai keinginan.

“Dalam hidup kita semua bermimpi melakukan sesuatu di masa depan, tapi itu tidak benar,” kata Pep Guardiola.

Saya ingin bermain di Piala Dunia dan Piala Eropa, saya ingin melihatnya.

Ketika saya melihat Piala Dunia, saya pikir saya ingin berada di sana.

“Saya hanya punya satu kesempatan sebagai pemain.”

“Dalam 8, 12, 14 tahun ke depan, hal ini bisa terjadi. Itu adalah impian saya sebagai pelatih dan sebagai pribadi.”

“Mungkin, mungkin,” lanjutnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *