BERITA TRIBUN. Klaten.
Ibadah dipimpin oleh Dr. Umi Fatmawati, Sr. Harlita, M.; C., Yasir Asidik, S.P.D. , M.S.F. Hidaya, Ada Nisfatulsana, dan Latifah Rada Istiova.
Umi Fatmawati selaku ketua tim menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk kajian sosial dan pelatihan, dengan bantuan mikroba potensial starter rhizosfer Atonomycetes sebagai pengkondisi tanah, serta pelatihan budidaya sayuran organik rumahan di Dukukh Gebang, desa Barepan. Cawas, Raja Muda Claten.
“Mikroba yang digunakan untuk membuat pupuk merupakan mikroba primitif, hasil penelitian sebelumnya di laboratorium. “Mikroba ini, sekelompok Actinobacteria, telah ditemukan mampu menghasilkan enzim hidrolitik seperti selulosa, amilase, protease, dan kitinase serta memiliki sifat pemacu pertumbuhan, yang berarti mereka dapat menghasilkan fitohormon dan memberikan nutrisi bagi tanaman. . “
“Bahan organik yang digunakan sebagai pupuk adalah jerami dan daun kering dengan rasio C/N yang tinggi. Dengan menggunakan bakteri hidrolitik actinomycete, proses penguraian bahan organik dipercepat. Kepada Tribunnews.com, Jumat (25/25/2024), “Hasil pupuk tersebut bisa digunakan untuk menanam sayuran organik.”
Selain itu, pekarangan rumah penyewa yang sudah tidak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai tempat menanam sayuran dengan memanfaatkan kompos.
Pelatihan tersebut dihadiri oleh pembina UNS, Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Makmur, anggota KWT Subur Makmur, ibu-ibu PKK Dukuh Gebang, Pemerintah Desa Barepan Ibu Tre Isworo Rini dan Karang Taruna Dukuh Gebang Desa Barepan Kawas.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi ini adalah Yasir Sidiq, SPD. M.Sc. Ph.D., Umi Fatmawati, Ph.D., cara perbanyakan bakteri dengan cara alternatif, prinsip pertanian berkelanjutan menggunakan pupuk organik menggunakan bakteri Streptomyces sp.
“Mikroorganisme dalam pupuk organik membantu memperbaiki kondisi tanah secara fisik, kimia, dan biologis. Ciri lainnya adalah penambahan unsur hara yang bermanfaat bagi tanaman karena adanya zat pengatur tumbuh yang dihasilkan oleh mikroorganisme tersebut. Selain itu, beberapa mikroorganisme berperan sebagai pelarut nitrogen, kalium, dan fosfat, kata Umi Fatmawati.
Pada hari kedua, beliau membacakan materi Dr. Harlitt, M.C. tentang berbagai hama tanaman dan pengendalian organiknya untuk menjaga keseimbangan ekologi dan ekologi. Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan peralatan untuk menunjang produksi dan pengembangan pupuk organik yang dapat digunakan oleh mitra.
Suparjan Prasetia Sebelas, Komisioner Kelompok Wanita Tani Subur MacMur menyambut baik acara sosialisasi yang diselenggarakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Maret ini. Sebagai bentuk rasa syukur, kegiatan sosialisasi dan pelatihan diakhiri dengan penampilan seni Gejog Lesung yang dibawakan oleh anggota perempuan KWT Subur Makmur desa Barepan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan acara ini. Saya juga berharap warga Dukukh Gebang khususnya anggota KWT, PKK dan ibu-ibu Karang Tarun bisa menanam sayuran dengan menggunakan kompos melalui aksi ini. “Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut dan kita dapat menjalin kemitraan yang baik,” ujarnya.
(*)