Penderita Diabetes Tak Cukup Hindari Makanan Manis, Mengatur Pola Tidur Tak Kalah Penting

TRIBUUNNEWS.COM – Soal diabetes dan pengendalian gula darah. Bukan hanya makanan manis saja yang perlu diperhatikan.

Pola tidur juga berdampak besar pada kadar gula darah seseorang.

Menurut saluran kesehatan Times of India, kualitas tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan yang optimal.

Di sisi lain, pola tidur yang terganggu dapat mempengaruhi banyak proses fisiologis. Termasuk metabolisme dan regulasi hormon.

Insomnia menyebabkan resistensi insulin akibat kurang tidur pada kadar gula darah pada penderita diabetes (Pexels)

Kurang tidur, baik durasinya tidak mencukupi atau kualitasnya buruk Hal ini dapat mengganggu keseimbangan hormonal yang berperan dalam mengatur kadar gula darah.

Salah satu efek terpentingnya adalah penurunan sensitivitas insulin.

Ketika orang tidak bisa tidur Tubuh mereka menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Hal ini membuat sel lebih sulit menyerap glukosa secara efisien.

Resistensi insulin ini dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat seiring berjalannya waktu. yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2

Kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan hormon stres, seperti kortisol.

Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin dan mempercepat kerusakan jaringan otot. Ini melepaskan kelebihan glukosa ke dalam aliran darah.

Waktu tidur juga penting.

Waktu tidur manusia dikendalikan oleh ritme jantung atau jam internal tubuh.

Irama jantung tidak hanya mengontrol siklus tidur-bangun. Tapi itu juga mempengaruhi pelepasan hormon. Termasuk insulin dan melatonin.

Insulin dilepaskan sebagai respons terhadap makanan. Pola sekresinya sesuai dengan siklus hidup.

Melatonin, di sisi lain, mengatur pola tidur dan diproduksi sebagai respons terhadap kegelapan. Ini merupakan sinyal bahwa tubuh siap beristirahat. Gambar Matahari (Freepik)

Terganggunya keseimbangan ini dapat berdampak besar pada pelepasan hormon.

Misalnya, pola tidur yang tidak teratur bisa mengganggu waktu makan. dan mempengaruhi respons tubuh terhadap insulin

Kerja shift yang mengharuskan masyarakat terjaga pada malam hari Dapat mengganggu produksi melatonin Membuat kualitas tidur menjadi buruk dan mengganggu ritme jantung

Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kesehatan dalam jangka pendek. Tapi itu juga meningkatkan risiko resistensi insulin. dan membuat orang lebih rentan terkena diabetes.

Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang konsisten dan meminimalkan gangguan ritme sirkadian penting untuk mendukung fungsi hormonal dan pengendalian gula darah yang baik.

Fakta penelitian

Berbagai penelitian Penelitian ini memberikan wawasan tentang hubungan antara tidur dan pengendalian gula darah.

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur satu malam pun dapat memengaruhi sensitivitas insulin keesokan harinya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur hanya empat jam per malam selama enam malam berturut-turut menunjukkan gangguan sensitivitas insulin secara signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidur delapan jam per malam. Penjelasan Tes Gula Darah Bagi Penderita Diabetes (Pontianak Tribune)

Studi lain menemukan bahwa individu yang rutin tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidur 7-8 jam per malam.

Temuan ini menyoroti pentingnya tidur yang teratur dan berkualitas. Ini adalah bagian dari pendekatan komprehensif terhadap pencegahan dan pengendalian diabetes.

(Tribunnews.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *