Gerald Leonardo Agustino dari TribunJakarta.com melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nuraini, perawat yang menculik dua anak majikannya di Jakarta Utara, harus menelan obat pahit atas perbuatannya.
Nuraini, perawat yang membawa kedua anak majikannya yang ditemukan keluarganya di Bekasi.
Nuraini dipukuli oleh keluarganya yang marah karena mencoba menculik seorang anak.
Ibu korban bernama Mahmudah (40) membenarkan kedua anaknya ditemukan selamat.
Kedua anaknya, SYP (6) dan EMP (3), diamankan kerabat pelaku saat dibawa ke Bekasi.
Mahmudah langsung menghampiri kedua kakaknya namun tidak melihat pelakunya, Nuraini.
Nuraini dikabarkan kabur setelah dipukuli kerabatnya.
“Saya tidak menemukan siapa pun yang melakukan tindak pidana tersebut. Kalau saudara-saudaranya mengatakan demikian, saya akan pukul, pukul dia. Saya tidak peduli. Yang penting anak-anak selamat,” kata Mahmudah, Senin. . (29.04.2024).
Kini alasan Nuraini urung membeberkan anak majikannya.
Nuraini mengaku ibu korban tidak memberikan uang sehingga marah dan mengambil SYP dan EMP dari rumahnya di Jakarta Utara.
Hal itu diungkapkan Nuraini saat keluarganya menahan korban di Bekasi dan menemukan kedua anaknya.
“Dia bilang karena aku tidak memberinya uang.”
“Lalu mereka bertanya kenapa dia membawa anak orang lain dan dia bilang saya marah pada ibunya karena tidak memberinya uang,” kata Mahmudah.
Lalu Mahmudah membantahnya.
Selama seminggu Nuraini bekerja di rumah kontrakannya, Mahmudah membenarkan bahwa ia setiap hari memberikan uang kepada korban.
Ternyata ada yang mengejutkan dari kelakuan Nuraini yang diduga membuat dirinya stres.
Di malam kedua anaknya hilang, Mahmudah melihat keadaan aneh dari pengasuhnya. Dia meminta uang untuk membeli rokok.
“Saya memberinya uang, Tuan. Dia berkeliaran. Dia tidak masuk ke rumah pada malam kejadian itu, meskipun saya menghasilkan uang untuknya.”
“Malam kejadiannya, dia juga minta uang untuk beli rokok. Warungnya masih buka jam 2 pagi. Saya kasih uang. Dia sudah tidak sabar untuk pulang.” ujar Mahmudah.
Diketahui, anak-anak tersebut dibawa sejak Sabtu (27/4/2024) pagi dan baru dipulangkan pada Minggu (28/4/2024) malam.
Dugaan penculikan itu terjadi pada Sabtu pagi saat Mahmudah bangun tidur.
Kemudian Mahmud mengetahui kedua anaknya tidak ada di rumah.
Mahmudah masih menganggap anak-anaknya hanya bermain-main saja.
Namun setelah menunggu hingga malam, Mahmudah semakin ketakutan dan mulai mencari kedua anaknya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Membawa Anak Pekerja 2 ke Bekasi, Nasib Gadis di Jakarta Utara yang Dipukul Keluarganya.