Pencarian Dihentikan, Dipastikan Tak Ada Korban Lain Terkait Temuan 7 Mayat Remaja di Kali Bekasi

TRIBUNNEWS.COM – Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari membeberkan hasil penggeledahan yang dilakukan tim SAR dan polisi di Sungai Bekasi.

Diketahui, pencarian dilakukan untuk mencari korban lainnya setelah ditemukan.

Desiana mengatakan, pihaknya dibagi menjadi tiga tim untuk mencari korban lainnya.

Tim pertama bertugas mencari radius 500 meter dari lokasi kecelakaan.

Tim kedua melakukan pencarian dari tempat dugaan korban terjatuh hingga pintu air.

Tim ketiga kemudian melakukan pencarian dengan berjalan kaki dan menggunakan drone.

Oleh karena itu, tidak ada korban lain yang ditemukan selain 7 remaja yang menemukan mayat warga kemarin.

“Pukul 17.30 siang tadi, kami melakukan pencarian oleh 3 tim, tim pertama melakukan pencarian kurang lebih 500 meter dari lokasi dugaan jatuhnya pesawat.”

Kemudian untuk kedua kalinya tim diduga terjun dari lokasi menuju pintu air, kemudian ketiga kali penyisiran berjalan kaki menggunakan drone, kata Desiana seperti dilansir Tribun Jabar, Senin (23/9/2024). ). ).

Dengan hasil penggeledahan tersebut, Desiana mengatakan proses pencarian korban terhenti.

Namun pihak Laos tetap terbuka untuk melakukan pencarian lagi jika ada laporan baru bahwa korban lain telah ditemukan.

“Jika nanti polisi melaporkan kemungkinan ada saksi, kami akan membantu penggeledahan,” kata Desiana. Kapolda membantah tudingan 7 remaja yang tewas di sungai Bekasi itu berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya.

Kompol Polda Metro Jaya Irjen Karyoto saat menanggapi kabar tujuh orang tewas di Kali Bekasi mengaku berkumpul bersama rekan-rekannya untuk merayakan ulang tahunnya pada Sabtu malam, (21/9/2024).

Informasinya tadi bilang itu hari ulang tahun, kue ultahnya di mana? Tidak mungkin ada yang ultah di sini, kata Iptu Karyoto pada Minggu, 22 September 2024.

Karyoto mengungkapkan kecurigaannya karena banyak ditemukan senjata tajam (sajam) di lokasi yang dikabarkan menjadi tempat perayaan ulang tahun.

“Ini juga menunjukkan banyaknya sajadah yang tersangkut. Saya pribadi turut prihatin dengan meninggalnya saudara-saudara kita. Saya berharap seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, harus sadar dalam menjaga anak-anaknya,” jelasnya.

Tak hanya itu, Karyoto menceritakan beberapa informasi lain yang juga didapat pihaknya usai mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama Kapolres Bekasi, Kombes Dani Hamdani.

Informasi lainnya, sebelum kejadian, polisi berpatroli di sekitar lokasi kejadian pada Sabtu 21 September 2024 sekitar pukul 03.00 WIB.

Kemudian polisi melihat beberapa remaja berkumpul dan diberi peringatan. 

Berdasarkan pemberitaan, beberapa remaja yang panik lari dan menceburkan diri ke sungai.

“Kemarin malam, informasi yang didapat, mereka menceburkan diri ke dalam air karena takut melewati patroli atau ada yang memperingatkan, sejauh yang sedang diselidiki rekan kami,” ujarnya.

Pak Karyoto mengatakan, sebagian remaja tersebut diketahui merupakan remaja yang berusia di bawah 18 tahun. 

Namun, masih ada masyarakat yang berusia di atas 18 tahun.

Namun, pihak Hero belum dapat memastikan identitas ketujuh mayat tersebut.

Memang belum semuanya kita temukan, namun dari pengakuan rekan-rekannya, korban meninggal akan bisa kita ungkap dan mendapat kepastian dari pihak keluarga, jelasnya.

Karyoto mengatakan, pihaknya ke depan akan memiliki Propam, Mabes Polri, dan Kompolnas.

Dia berkata, “Kami akan melihat apakah ada kelalaian di pihak siapa pun, kami akan menuntut tanggung jawab.

Artikel ini sebagian dimuat di TribunJabar.id dengan judul penemuan 7 jenazah remaja di sungai bekasi, polisi menyatakan sudah tidak ada lagi korban, pencarian menggunakan drone.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)(Tribun Jabar/Ravianto)

Baca berita lainnya terkait 7 Mayat Terapung di Bekasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *