Penampakan Rumah Tua Terbengkalai Oma Metia, Anak Jenderal Polri, Ditumbuhi Semak Belukar

TRIBUNNEWS.COM – Oma Metia (82), putri jenderal polisi pada masa kepemimpinan Hoegeng Iman Santoso, kini tinggal sendirian di sebuah rumah tak berpenghuni.

Semasa kecil, Oma Metia tinggal di sebuah rumah tua terbengkalai di kawasan Cipete Utara, Jakarta Selatan.

Dilihat dari luar pintu, rumah yang ditinggali Oma Metia saat ini terlihat tua dan kumuh.

Bahkan rumah yang cukup besar pun terlihat terbengkalai.

Meski halamannya sangat luas, namun banyak pepohonan yang tumbuh di depan rumah.

Daun-daun kering berserakan di atap dan halaman. Rumah Oma Metia, bangunan tua dan terbengkalai di kawasan Jakarta Selatan (YouTube Bang Brew TV)

Selain rumahnya sudah tua, interiornya juga berantakan.

Kisah Oma Metia terungkap setelah sejumlah YouTuber mendatangi kediaman lelaki tua itu, termasuk Bang Brew TV.

Dalam video yang diunggah di akun YouTube Bang Brew TV, rumah Oma Metia disebut sangat berantakan.

Menurutnya, kotoran kucing sebenarnya banyak berserakan di sekitar rumah.

“Aku penasaran sekali dengan empat ruangan di rumah itu, aku yakin semuanya berantakan sekali.”

“Karena di luar, di ruang tamu, dapur, dan ruang tamu penuh dengan kotoran kucing,” ujarnya, seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (18/11/2024).

Bang Brew pun turut prihatin dengan kondisi rumah Oma Metia yang sudah tidak layak huni.

Penyebabnya, atapnya berlubang, saat hujan air masuk ke dalam rumah.

“Itulah yang kami, termasuk tetangga, khawatirkan karena atapnya berlubang dan kalau hujan air masuk,” ujarnya.

Tak hanya itu, kabel juga dipasang di lantai rumah.

Bang Brew pun khawatir ada kabel yang dicabut dan diinjak oleh nenek Metia.

Bersamaan dengan itu, konten kreator @EKO PEDIA juga berkesempatan berkunjung ke rumah Oma Metia.

Dalam kesempatan itu @EKO PEDIA berhasil membuka sebuah ruangan yang pintunya telah tertutup selama 25 tahun.

Dalam kegelapan total, YouTuber membuka pintu dan mengintip ke dalam ruangan hanya dengan cahaya dari ponselnya saat merekam.

Suasananya tampak gelap. Jendela kamar tampak tertutup rapat.

Pembuat konten kaget saat melihat konten di ruangan itu.

Dia berkata, “Ya Tuhan, ada kursi roda. Ada beberapa hal yang tidak bisa digunakan. Ya Tuhan.”

Dia menemukan banyak buku berdebu.

Buku-buku tersebut diyakini milik Oma Metia saat masih menjadi mahasiswa Universitas Indonesia.

“Mungkin itu buku-bukunya waktu Nenek kuliah di Universitas Indonesia.”

Mudah-mudahan teman-temannya menemukan ini. Jadi ternyata buku-buku itu yang kita sebut rahasia, katanya. Rumah Oma Metia, bangunan tua dan terbengkalai di kawasan Jakarta Selatan. Sosok nenek Metia

Tetangga Oma Metia, Yanto, mengatakan Oma Metia memang berasal dari kalangan kaya dan terpelajar.

Ayah Oma Metia adalah seorang jenderal Polri pada masa Presiden Hoegeng Iman Santoso.

“Iya, orang kaya karena bapaknya jenderal polisi,” kata Pak Yanto kepada Bang Brew TV.

Sementara Oma Metia sendiri merupakan siswi SMAN 6 Jakarta Selatan.

Diketahui pula, Oma Metia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959.

Dilansir TribunJakarta.com, Oma Metia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

“Kakaknya sudah menikah tapi meninggal, Tante Metia dan adik laki-lakinya, Apê Ade, belum menikah.”

Tapi sekarang om Ade juga sudah meninggal, kata Yanto dari YouTube Wandawijaya TV.

Sepengetahuan Yanto, nenek Metia pernah bekerja di sebuah yayasan.

Namun kini di penghujung hayatnya, Oma Metia sudah tidak punya penghasilan lagi.

Dia hanya mengandalkan kiriman uang bulanan dari sepupunya.

Tetangga selalu perhatian dan membantu Oma Metiya.

“Kami juga sering mengirim sayur-sayuran dan buah-buahan setiap minggunya. Istri saya sering membelikan saya daster.”

Artikel ini sebagian telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kisah Oma Metia, Alumni UI, Anak Jenderal Polisi Hoegeng, Kini Tinggal Sendirian di Rumah Tua di Jakarta Selatan.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *