Pemulihan Kondisi Geopolitik Global Bisa Dongkrak Kinerja BUMN Tambang, Diprediksi Awal 2025

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan pertambangan logam milik negara PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau kuartal I tahun 2024 Antam akan menghadapi tantangan perizinan, tren perekonomian global, dan fluktuasi harga komoditas.

Meski begitu, pihaknya berhasil mencatatkan laba sebesar Rp 210,59 miliar pada kuartal I 2024.

Produksi dan penjualan ANTAM ditopang oleh faktor-faktor utama seperti pendapatan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp527 miliar pada kuartal I 2024. ANTAM juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp250,75 miliar.

Pakar TFX Futures, Lukman Leong, mengatakan negara ini menghadapi tantangan global seperti ketidakpastian apa yang terjadi di Timur Tengah dan perlambatan ekonomi global.

Menurut dia, kiprah ANTAM sudah jelas dan yang terpenting ke depan harga barang yang masih dalam harapan bank sentral yang sedang melakukan ekspansi penurunan suku bunga akan segera pulih.

“Memang pemulihan global bisa dipercepat pada awal tahun 2025,” kata Lukman, Jumat (3/5/2024).

Luqman mengatakan pemerintah federal dan kemajuan di Timur Tengah akan meningkatkan perekonomian.

“Hal ini juga akan mempengaruhi kinerja Antam ke depan,” pungkas Luqman.

Sebagai informasi, nilai barang terjual pada kuartal I 2024 sebesar 4 persen atau Rp 8,37 triliun dari rekor kuartal I 2023 sebesar Rp 8,74 triliun.

Laba bersih ANTAM triwulan I-2024 tercatat sebesar Rp576,98 miliar, tumbuh signifikan sebesar 177% dari triwulan I-2023 sebesar Rp208,21 miliar. Pada triwulan I-2024, laba per saham dasar ANTAM tercatat sebesar Rp9,92 miliar. per saham.

Pada triwulan I 2024, produk emas memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan ANTAM, yakni menyumbang 89% dari total penjualan ANTAM sebesar Rp 7,67 triliun. Nilai penjualan emas tersebut meningkat sebesar 9% dari penjualan emas sebesar Rp 7,01 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal I 2024, ANTAM mencatat total logam emas hasil tambang perseroan mencapai 166 kg. Sedangkan volume penjualan logam emas sebanyak 7.112 kg.

Sejalan dengan upaya perusahaan meningkatkan nilai produk emas Lokum Mulia, ANTAM meluncurkan produk emas bertema Imlek 2024 M/2575 Kongzili melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Lokum Mulia pada triwulan I tahun 2024. Merupakan desain tiga dimensi (3D) dan produk emas baru untuk Idul Fitri 2024/1445 Hijriah.

Emas Tahun Baru Imlek Pon Sheo Naga merupakan pionir produk emas tiga warna di Indonesia, dengan gambar naga kayu di bagian depan sesuai dengan zodiak tahun 2024. Sedangkan desainnya untuk Idul Fitri 2024/1445 menampilkan emas Hijriah. Kombinasi dan efisiensi produk ini dengan memadukan estetika tradisional dengan fungsionalitas modern.

Penjualan sektor nikel (produk feronikel dan bijih nikel) mencapai Rp 552,49 miliar pada triwulan I 2024 yang menyumbang 6% terhadap total penjualan. ANTAM melaporkan produksi feronikel pada feronikel (TNi) sebesar 4.789 ton nikel pada triwulan I 2024, naik 88% dibandingkan tahun lalu sebesar 5.437 TNi.

Penjualan ferronikal diharapkan dapat dimulai pada kuartal II tahun 2024 dengan izin yang telah diterbitkan pada bulan Maret 2024. Produksi bijih nikel ANTAM mencapai 1,44 juta ton cair (wmt) yang merupakan penjualan gabungan bijih nikel pertama ANTAM. Fase 2024. Menargetkan permintaan 1 juta wmt di pasar dalam negeri.

Pada 1Q24, segmen penjualan bauksit dan alumina menyumbang 4% dari total penjualan ANTAM dan nilai penjualannya mencapai Rp351,26 miliar. Penjualan segmen Bauksit dan Alumina pada 1Q24 meningkat 8% dari 1Q23 Rp 326,50 miliar. Pada 1Q24 ANTAM mencatat jumlah bijih bauksit yang digunakan sebagai bahan baku alumina (“CGA”) dan dijual ke pihak ketiga sebanyak 153.000 wmt.

Pada tahun 2024, perseroan akan fokus meningkatkan penjualan bauksit di dalam negeri. Dengan izin yang didapat pada Maret 2024, penjualan bauksit diharapkan bisa diluncurkan pada kuartal II 2024. Sementara jumlah produksi alumina mencapai 24.753 ton alumina pada kuartal I 2024. Penjualan alumina mencapai 38.862 ton. alumina, meningkat 18% dibandingkan volume penjualan alumina tahun lalu sebesar 33.069 ton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *