Pemukim Israel Mendirikan Pos Pemukiman Baru di Tepi Barat yang Diduduki

Pemukim Israel menciptakan pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki

TRIBUNNEWS.COM- Pemukim Israel menciptakan pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut kantor berita Wafa, warga Israel mendirikan tenda hari ini di desa Bitlo sebelah barat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut penduduk setempat, sekelompok pemukim memasuki desa untuk mendirikan tenda di dekat Gunung Mustafa al-Ali dan mulai mengibarkan beberapa bendera Israel yang mereka yakini sebagai upaya untuk mendirikan pemukiman baru di daerah tersebut.

Warga juga melaporkan bahwa ini merupakan kejadian terbaru setelah buldoser Israel menghancurkan bangunan di kawasan tersebut seminggu lalu.

Semua pemukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan penduduknya adalah ilegal menurut hukum internasional.

Hal ini juga diyakini menjadi hambatan bagi solusi yang disepakati secara internasional antara kedua negara. Namun, diperkirakan 800.000 pemukim ilegal tinggal di 164 pemukiman dan 116 pangkalan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.

Sementara itu, puluhan pemukim Israel di bawah dukungan pasukan pendudukan Israel menyerang kuil Yusuf di kota Nablus, Tepi Barat.

Menurut Wafa, pasukan Israel memasuki bagian timur Nablus dengan buldoser militer dan menghancurkan jalan-jalan di sekitar tempat suci tersebut, ketika penduduk berbondong-bondong ke daerah tersebut saat fajar untuk melakukan upacara Talmud.

Selain itu, pasukan Israel menggunakan peluru tajam, granat kejut, dan gas air mata terhadap warga Palestina yang berusaha mempertahankan wilayah tersebut.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Masyarakat Palestina percaya bahwa makam Yusuf adalah tempat pemakaman ulama setempat Syekh Yusuf Duikat.

Namun orang Yahudi Israel percaya bahwa di sana terdapat makam Hazrat Yusuf (Yusuf dalam bahasa Arab).

Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak serangan militer Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober, yang menewaskan lebih dari 38.150 warga Palestina.

Pada periode yang sama, lebih dari 570 warga Palestina, termasuk 136 anak-anak, tewas dan lebih dari 5.350 orang terluka akibat penembakan tentara Zionis di Tepi Barat yang diduduki.

Sumber: Kajian Timur Tengah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *