Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Serukan Regulasi Dunia Maya, Singgung Penangkapan Bos Telegram

TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan dunia maya membutuhkan regulasi.

Ali Khamenei mengutip pernyataan Al Arabiya yang menyebutkan penangkapan Pavel Durov, pendiri aplikasi pesan Telegram, di Prancis merupakan contoh negara lain yang disebut-sebut akan memberlakukan pembatasan di dunia maya.

“Kita membutuhkan undang-undang untuk mengatur dunia maya,” kata Khamenei pada Selasa (27 Agustus 2024) saat bertemu dengan Presiden Massoud Pezeshkian.

“Semua orang melakukannya.”

“Lihatlah Prancis. Prancis menangkap pria itu dan mengancamnya dengan 20 tahun penjara karena melanggar hukum.”

Iran memiliki kontrol internet yang paling ketat di dunia.

Namun, pemblokiran di media sosial yang berbasis di AS seperti Facebook, X, dan YouTube biasanya dapat dengan mudah dilewati oleh pengguna yang menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN).

Telegram diblokir di Republik Islam. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei (X/Hamenei/@khamenei_ir)

“Beberapa orang tidak memahaminya atau tidak ingin memahaminya, namun saya telah mengatakan sebelumnya bahwa kita harus mengatur ruang virtual dengan cara yang mengubahnya menjadi peluang, bukan ancaman,” tambah Khamenei.

Sebelum terpilih sebagai presiden, Pezeshkian mengkritik dampaknya terhadap perekonomian Iran, terutama karena banyak usaha kecil dan menengah bergantung pada media sosial.

Iran akan menempati peringkat ketiga di dunia dalam jumlah penutupan internet pada tahun 2023, menurut kelompok hak asasi digital Access Now.

Penutupan ini mencakup penutupan jaringan telepon seluler, baik secara nasional maupun wilayah tertentu. Mengenai penangkapan Pavel Durov

Mengutip New York Times, Pavel Durov ditangkap di dekat Paris pada Sabtu (24 Agustus 2024).

Durov ditangkap di bandara Le Bourget, sekitar delapan mil sebelah utara ibu kota Prancis, setelah mendarat dengan penerbangan komersial dari Azerbaijan.

Dia belum didakwa namun saat ini ditahan dan diinterogasi oleh Kantor Anti-Penipuan Nasional Perancis, sebuah lembaga penegak hukum yang menangani berbagai kejahatan keuangan.

Berdasarkan hukum Prancis, penahanan Durov dapat diperpanjang hingga Rabu.

Setelah itu, pihak berwenang harus menuntutnya atau membebaskannya.

Jika Durov didakwa, jaksa penuntut dapat meminta hakim untuk menahannya, namun Durov dapat dibebaskan dengan syarat tertentu.

Rusia dan Uni Emirat Arab, tempat Telegram berkantor pusat, telah mengajukan permohonan akses konsuler ke Durov.

Durov adalah warga negara Rusia dan Uni Emirat Arab, dan juga memegang paspor Perancis.

Penangkapannya adalah bagian dari penyelidikan yang lebih luas terhadap aktivitas kriminal di Telegram. Pavel Durov (Instagram @durov)

Jaksa Perancis mengatakan Durov ditahan sehubungan dengan penyelidikan yang diluncurkan bulan lalu terhadap aktivitas kriminal di platform tersebut.

Jaksa Paris Laure Becuau mengatakan pada Senin (26 Agustus 2024) bahwa penyelidikan terhadap individu yang tidak disebutkan namanya atas serangkaian tuduhan terkait pornografi anak, perdagangan narkoba, penipuan, pencucian uang, dan penghasutan untuk bertransaksi diluncurkan pada 8 Juli. mengumumkan bahwa itu telah dimulai. kriminal dan menolak bekerja sama dengan penegak hukum.

Penelitian ini dilakukan oleh para ahli kejahatan dunia maya dan anti-penipuan.

Tidak jelas apakah tuntutan akan diajukan terhadap Durov.

Dalam sebuah pernyataan kepada Telegram pada hari Minggu, perusahaan mengatakan tidak masuk akal untuk mengklaim bahwa platform atau pemiliknya bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform.

(Tribunnews.com, Tiara Sheraby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *