Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Puji Serangan ke Israel, Sebut Iran Sudah Tunjukkan Kekuatannya

TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin agama tertinggi Iran Ali Khamenei berterima kasih kepada angkatan bersenjata Iran karena menyerang Israel.

Ali memuji Khamenei dan mengatakan Iran telah menunjukkan kekuatannya tidak peduli berapa banyak target yang diserangnya.

Dalam serangan langsung pertamanya terhadap Israel, Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone pada 13 April 2024.

Serangan Iran tersebut merupakan respons atas dugaan serangan mematikan terhadap Kedutaan Besar Israel di Damaskus pada 1 April 2024.

Sebagian besar roket dan drone ditembakkan oleh Israel dan sekutunya.

Serangan tersebut diketahui menimbulkan kerusakan kecil pada Israel.

Berdasarkan pemberitaan yang dilansir Reuters, Minggu (21/4/2024), Khamenei mengatakan: “Berapa banyak rudal yang diluncurkan dan berapa yang mengenai sasaran bukanlah persoalan utama, yang penting Iran menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi krisis. operasi.”

Sementara itu, ledakan terdengar di kota Isfahan di Iran. Menurut sumber, terjadi serangan di Israel pada Jumat (19/4/2024).

Teheran mengatakan pihaknya tidak mempunyai rencana untuk membalas – tampaknya tanggapan tersebut ditujukan untuk menghindari perang di wilayah tersebut.

“Dalam operasi baru-baru ini, angkatan bersenjata telah mampu mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan,” tambah Khamenei.

Pemimpin Tertinggi Iran kemudian mendesak para pejabat militer untuk terus berinovasi dan mempelajari taktik musuh. AS dikejutkan dengan besarnya serangan Iran terhadap Israel

Presiden Joe Biden dari Amerika Serikat (AS) dan para pejabat keamanan menyaksikan dengan semakin prihatin pengungkapan pekan lalu tentang sejauh mana serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.

“Saya pikir itulah yang sebagian besar dari kita harapkan,” kata seorang pejabat senior seperti dikutip The Wall Street Journal pada hari Minggu.

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa apakah sistem pertahanan rudal Israel dan koalisi negara-negara yang berpartisipasi dalam peluncuran rudal akan berhasil, masih belum jelas sampai semuanya selesai.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa sebelum penyerangan ke Iran terdapat bukti akan terjadi sesuatu, sekelompok personel militer AS diam-diam dikirim ke Tel Aviv untuk bekerja di pusat operasi pertahanan rudal.

Menurut The Times of Israel, para pejabat AS yakin mereka dapat membantu mencegat sekitar 50 rudal balistik dan merasa khawatir ketika menjadi jelas bahwa lebih dari 100 rudal telah ditembakkan oleh Iran.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan serangan Iran terhadap Israel mencakup 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik, dan 99 persen di antaranya berhasil dicegat.

Surat kabar itu mengatakan rencana sedang dipersiapkan untuk pesawat pertahanan udara Saudi dan Yordania jika diperlukan.

Jordan menembak jatuh rudal yang melintasi wilayah udaranya.

Sementara itu, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman membantu pesawat Israel menembakkan rudal lainnya ke arah Israel.

Diketahui, Iran menembakkan lebih dari 300 rudal ke Israel, terdiri dari 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik.

Kebanyakan dari mereka dihancurkan oleh Israel dan sekutunya.

Satu-satunya sasaran militer Israel yang terkena serangan itu adalah Pangkalan Udara Nevatim, yang tidak mengalami kerusakan berarti.

Serangan itu terjadi sebagai respons terhadap kemungkinan serangan Israel terhadap gedung yang berdekatan dengan kedutaan Iran di Damaskus.

Tujuh pegawai Korps Garda Revolusi Republik Islam, termasuk dua jenderal, tewas dalam serangan itu. Sebuah rudal balistik Iran ditembakkan ke Israel. (panas)

Israel berjanji akan membalas serangan balasan Iran dan diduga melakukannya pada Kamis (18/4/2024) malam ketika pangkalan nuklir Natanz di kota Isfahan, Iran, menjadi sasaran.

Israel belum memberikan pernyataan resmi mengenai serangan tersebut.

Sementara itu, Iran meremehkan insiden tersebut dan bersikeras bahwa hanya tiga drone kecil – dan tidak ada rudal – yang terlibat dalam serangan tersebut.

Di sisi lain, Amerika Serikat menunjukkan aliansi eratnya dengan Israel pekan lalu dengan membantu mencegah serangan terhadap Iran dan kemudian menjatuhkan lebih banyak sanksi terhadap Republik Islam tersebut.

Pemerintahan Joe Biden berusaha menghindari eskalasi di Timur Tengah di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza dan meningkatnya ketegangan dengan Teheran.

Pasca serangan terhadap Iran, Biden juga menegaskan kembali dukungan teguh Amerika Serikat terhadap Israel.

Namun, AS mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpikir secara hati-hati dan strategis mengenai risiko pembangunan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait konflik Iran-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *