Pemimpin Melek Teknologi Dinilai Berperan Sentral Mengakselerasi Transformasi Digital

Para pemimpin teknologi dipandang memainkan peran penting dalam mempercepat transformasi digital

Nicholas Manafe/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Asosiasi Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufik mengatakan masih terdapat kendala dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, seperti digitalisasi yang masih berarti pengalihan proses manual. ke. digital.

Hal ini tercermin dari jumlah permintaan yang diajukan oleh entitas pemerintah yang mencapai lebih dari 27.000 permintaan. 

Menurut M Tawfiq, tantangan ini menyoroti masalah pemikiran yang kuat dan tidak konsisten di lembaga dan sektor. 

Menurut M Tawfiq, tantangan lain dalam proses transformasi digital birokrasi adalah migrasi sistem lama ke sistem teknologi baru, dan juga adanya transfer budaya kerja lama ke budaya baru. 

“Jangan sampai mesinnya berubah, tapi karena cara kerjanya masih manual dan cara berpikirnya masih cara lama, maka SDM berperan penting dalam transformasi digital lingkungan pengelolaan,” ujarnya dalam sambutan penerimaan. . . , Kamis (8/8/2024).

Untuk mengatasi tantangan tersebut diperlukan model kepemimpinan yang berperan penting dalam mempercepat transformasi digital, kata M Taufiq. 

Tak hanya itu, perlu juga secara cermat melatih talenta-talenta digital yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. 

Sesuai kebijakan tersebut, Pemerintah mengeluarkan Perintah Presiden Mongolia Nomor 82 Tahun 2023 “Tentang Penguatan dan Penjaminan Transformasi Digital Layanan Digital Nasional”. 

“Kepemimpinan adalah kunci keberhasilan implementasi kebijakan. “Kita membutuhkan pemimpin yang melek digital dan dapat berperan penting dalam mendorong kolaborasi, perubahan teknologi, dan kesiapan tenaga kerja ASN,” ujarnya.

Keberhasilan transformasi digital ini diyakini mampu menyelesaikan berbagai permasalahan birokrasi, seperti mengubah pola pikir dari ego industri menjadi customer place, mengubah cara pandang birokrasi yang mengontrol berbagai otoritas, dan meningkatkan keterampilan digital masyarakat. individu. Sumber daya pekerja yang memiliki keterampilan digital dan pengalaman dalam pelayanan publik (kecerdasan digital) dan akhirnya memiliki model kepemimpinan yang mampu mengelola transformasi digital ini.

Pendapat serupa diungkapkan Arief Yahya, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Padjajaran.

Banyak sektor yang terganggu, antara lain teknologi, layanan digital, pendidikan, komunikasi, media hiburan, dan pariwisata, kata Arief. 

Untuk mendukung keberhasilan transformasi digital, ada 3 nilai yang harus ditingkatkan: nilai harga layanan yang murah dan gratis, nilai pengalaman menciptakan pengalaman digital yang dapat diakses oleh masyarakat, dan yang terakhir nilai pengalaman digital. platform terintegrasi. Semua layanan dalam satu platform. 

Oleh karena itu, sebelum melakukan transformasi digital, kita perlu mengubah pola pikir pegawai pemerintah, kata Arief Yahya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Kelompok Pelaksana Dewan Informasi dan Teknologi Nasional Ilham Akbar Habibi mengatakan, saat ini tren layanan teknologi digital adalah penggunaan Artificial Intelligence (AI) sebagai alat pemerintahan, teknologi geospasial, virtual reality. , dan augmented reality sebagai alat pemerintah yang memungkinkan organisasi menciptakan layanan virtual yang terintegrasi dengan sumber daya digital, yang pada akhirnya memungkinkan integrasi dan integrasi semua layanan publik tanpa ego perusahaan dan dan silo.

Charis McCarter, Kepala Pengembangan Digital di Kedutaan Besar Inggris, mengatakan tantangan transformasi digital di sektor publik Inggris pada awalnya sulit karena adanya penolakan terhadap perubahan, masalah privasi, dan inkonsistensi kebijakan. mendukung transformasi digital. 

Namun sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah Inggris untuk menerapkan transformasi digital antara lain perbaikan infrastruktur digital, pemberian pelatihan digital kepada pengambil kebijakan, perubahan pola pikir pengelola, serta inovasi dan kerja sama untuk mendukung keberhasilan transformasi digital.

Pada kesempatan tersebut, Komite Tetap Departemen Perdagangan dan Perindustrian (KADIN) yang mewakili pihak swasta dan Komite Tetap Program Pertama Komunikasi dan Informatika Baru menunjukkan pentingnya kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. pemerintah. untuk mendukung transformasi digital. 

Kerja sama tersebut dapat dicapai melalui kerja sama antara pemerintah dan swasta, pelatihan digital pegawai, dan pengembangan berbagai aplikasi digital yang bertujuan untuk memuaskan pelayanan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *