Pemimpin Kelompok Militan Lebanon Al-Jamaa Al-Islamiya Tewas dalam Serangan Israel 

TRIBUNNEWS.COM – Seorang pemimpin kelompok militan Lebanon al-Jamaa al-Islamiya tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di Lebanon timur pada Sabtu (22/6/2024), kata sumber keamanan.

Sejak 7 Oktober, ketika perang Israel-Hamas pecah, Hizbullah dan kelompok lain yang berafiliasi dengan kelompok Palestina Hamas hampir setiap hari terlibat baku tembak dengan Israel.

“Ayman Ghotmeh, pemimpin Pasukan Subuh Al-Jamaat-Islamiyah, tewas dalam serangan Israel di Hiara di Bekaa barat,” kata sumber tersebut kepada AFP yang tidak mau disebutkan namanya.

Wilayah tersebut berjarak 10 kilometer dari perbatasan Suriah.

Dawn Force, sayap bersenjata Al-Jama’ah Al-Islamiyah, dibentuk pada tahun 1982 melawan pendudukan Israel di Lebanon.

Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap Israel, termasuk operasi gabungan dengan Hamas di Lebanon.

Menurut informasi dari Sharq al-Awsat, diperkirakan ada 500 orang.

Kantor berita Lebanon ANI melaporkan bahwa satu orang tewas ketika sebuah mobil menjadi sasaran di Hiara.

Korban berasal dari desa terdekat, Lala; Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan dalam laporan ANI.

Militer Israel mengatakan sebuah pesawat “melakukan serangan tepat di wilayah Bekaa Lebanon untuk menghancurkan Ayman Gotmeh”.

Menurut mereka, Ghotmeh-lah yang memasok senjata ke Hamas dan komunitas Islam Lebanon.

“Dia menjadi sasaran karena dia terlibat dalam promosi dan pelaksanaan kegiatan teroris terhadap Israel,” kata pernyataan Israel.

Al-Jamaat al-Islami, yang tujuh pejuangnya tewas di Lebanon sejak 7 Oktober, tidak segera mengomentari kematian tersebut.

Pada tanggal 26 April, kelompok itu mengatakan dua pemimpinnya tewas dalam serangan Israel di Lebanon timur.

Setidaknya 480 orang tewas di Lebanon selama lebih dari delapan bulan kekerasan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Kebanyakan dari mereka adalah pejuang, namun setidaknya 93 orang adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP.

Menurut pejabat Israel, setidaknya 15 tentara dan 11 warga sipil tewas di pihak Israel.

Meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon dalam beberapa hari terakhir menimbulkan kekhawatiran akan konflik regional yang semakin meluas. Perkembangan terkini perang Israel-Hamas:

– Direktur Ambulans dan Darurat Gaza Hani al-Jafravi tewas dalam pemboman Israel terhadap Klinik Daraj di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

– Pada Minggu (23/06/2024), petugas kesehatan kedua tewas dalam serangan yang terjadi setelah sedikitnya delapan warga Palestina tewas saat menunggu bantuan di Gaza.

– Tentara Yordania mengatakan dua tentaranya tewas dalam kecelakaan yang melibatkan tiga truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

– Setidaknya 40 warga Palestina, termasuk anggota parlemen Palestina Azzam Salhab dan seorang anak berusia 12 tahun, ditangkap dalam penggerebekan malam Israel di Tepi Barat yang diduduki.

– Dua bayi lagi meninggal karena kekurangan gizi di Beit Lahiya.

Pejabat kesehatan di RS Kamal Adwan mengatakan, jumlah korban meninggal karena kelaparan dan kehausan setidaknya mencapai 31 orang.

– Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bertemu dengan Senator Republik Lindsey Graham dan lobi pro-Israel AIPAC setelah tiba di Washington DC pada Minggu (23/6/2024).

– Ketua Kepala Staf Gabungan AS mengatakan invasi Israel ke Lebanon selatan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas dengan Iran, terutama jika hal itu mengancam keberadaan Hizbullah.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *