Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyikapi keputusan Pemerintah mengenai tarif listrik triwulan III tahun 2024 yang tetap atau berubah.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo meyakinkan perusahaan akan terus memenuhi standar dan menyediakan listrik yang andal dan berkualitas bagi seluruh konsumen di tanah air.
“Akses listrik penting bagi pertumbuhan ekonomi. Kami terus memastikan konsumen memiliki akses terhadap listrik yang andal dan berkualitas,” kata Darmawan dalam sambutannya, Selasa (2/7/2024).
Selain itu, dalam upaya membantu menjaga pasokan listrik untuk menggerakkan perekonomian negara, perseroan terus berupaya meningkatkan penjualan dan penyediaan iklan layanan elektronik serta insentif menarik bagi pelanggan.
“PLN berkomitmen menyediakan listrik yang andal dan dapat terus mengembangkan bisnis serta bersaing.
Sebelumnya, Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman P. Hutajulu mengatakan kebijakan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk menjaga daya saing dunia usaha dan menjaga inflasi.
Menurut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 28 Tahun 2016 jo. Peraturan Kementerian ESDM Nomor 8 Tahun 2023, perubahan harga listrik untuk 13 kelompok pelanggan non-penyedia dapat dilakukan setiap tiga bulan dengan memperhatikan perubahan parameter makroekonomi yaitu harga, Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP). , inflasi, dan hubungan dagang (HBA).
Berdasarkan empat parameter (perubahan, ICP, inflasi dan HBA) kombinasi tarif listrik atau pemanas untuk 13 kelompok pelanggan dibandingkan kuartal I, kata Jisman.
Namun untuk menjaga persaingan dan mendorong pertumbuhan, Pemerintah memutuskan apakah akan menaikkan tarif listrik atau tidak, lanjutnya.
Berdasarkan pedoman tersebut, parameter makroekonomi yang digunakan pada triwulan III tahun 2024 adalah pekerjaan pada bulan Februari, Maret dan April 2024 yang berarti harga beli dolar Amerika sebesar Rp 15.822, harga minyak mentah Indonesia sebesar 83,83 dolar per barel, inflasi. 0,38 persen, dan harga batu bara 70 dolar per ton menurut dokumen DMO Coal.
Jisman menambahkan, tarif listrik belum dinaikkan untuk 25 kelompok pelanggan subsidi yang juga menerima listrik bersubsidi.