Reporter TribuneNews24.com, Nitis Hawaroh melaporkan
TribuneNews.com, Jakarta – Kementerian Imigrasi menyiapkan program beasiswa baru bertajuk ‘Imigran Patriotik’ bagi generasi muda yang rela berkorban demi negara.
Menteri Imigrasi M Iftitah Sulaiman mengatakan program tersebut diharapkan dapat dimulai pada awal tahun 2025. Beasiswa patriotik ini dikoordinasikan dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan dan akan dilaksanakan di 45 wilayah Indonesia.
Kementerian Keuangan pada Kamis (28 November 2024) mengatakan: “Apa itu imigrasi patriotik? Secara khusus, program imigrasi yang melibatkan pemuda terpilih negara melalui program beasiswa patriotik. dan mempersiapkan fisik terlebih dahulu”.
Lanjutnya, “Pertama, kita akan memilih generasi muda yang memiliki sifat patriotik, yaitu mereka yang berani dan rela berkorban untuk negara dan negara.”
Iftita mengatakan, pemerintah akan memberikan beasiswa untuk jenjang Magister dan Ph.D. di perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Namun sebelumnya, calon mahasiswa harus diseleksi dan menjalani pelatihan dasar militer selama 1,5 bulan.
“Setelah terpilih, mereka akan menjalani pendidikan dasar militer selama 1,5 bulan sebagai cadangan dalam komponen cadangan,” ujarnya.
Ditambahkannya: “Selanjutnya mereka akan melalui penempatan di Kawah Mukate Candera, dipelihara di seluruh daerah pemindahan selama kurang lebih tiga bulan dan akan ditampung oleh warga yang akan menjadi ibu asuhnya”.
Kemudian, setelah lulus, para mahasiswa tersebut akan dikembalikan ke seluruh wilayah migrasi sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk lima tahun ke depan. Soal tenornya 10 tahun.
“Durasi minimum misi ini adalah 10 tahun. Jika mereka meninggalkan daerah imigrasi sebelum 10 tahun, mereka akan dianggap pembelot dan akan dihukum dengan mengembalikan seluruh dana yang disediakan negara untuk mempersiapkan mereka atau dihukum sesuai undang-undang. katanya.
“Setelah 10 tahun, mereka akan mempunyai pilihan untuk tetap berada di wilayah imigrasi atau mengembangkan potensinya di bidang dan jabatan lain,” imbuhnya.
Direktur Utama LPDP Andin Hadianto mengatakan beasiswa patriotik ini sejalan dengan program yang dilaksanakan LPDP selama ini. Namun, koordinasi tetap diperlukan untuk menyeleksi anak-anak berprestasi di Tanah Air.
“Sesuai dengan apa yang tersisa untuk bergabung kembali dengan angkatan, dan memberikan peluang bagi para alumni yang ingin mengabdi pada Indonesia dan mengembangkan diaspora,” jelasnya.
Terkait peran LPDP dalam Program Beasiswa Patriot, Andin mengaku secara teknis masih berkoordinasi dengan Kementerian Imigrasi.
“Kami akan secepatnya melakukan pembahasan teknis lebih lanjut, dengan harapan LPDP segera mendukung program Kementerian Imigrasi,” ujarnya.