Pemerintah RI Gelontorkan Rp17 Miliar Bantu Korban Longsor Papua Nugini, Ini Daftar Kirimannya

Laporan jurnalis Tribunnews.com Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia memastikan akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini yang terjadi pada 28 Mei 2024. Bencana tersebut dikabarkan memakan korban jiwa hingga 600 orang. dan 1.250 jiwa hilang.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai menggelar rapat koordinasi tingkat menteri di Kantor PMK, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).

“Kami pada dasarnya akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban tanah longsor di Papua Nugini,” kata Muhadjir dalam konferensi pers.

Sejak bencana terjadi sebulan lalu, bantuan yang dikirimkan disesuaikan dengan kondisi setempat.

Bantuan RI fokus pada upaya rehabilitasi pascabencana.

Pemerintah Indonesia akan memberikan bantuan senilai Rp17 miliar yang terdiri dari berbagai jenis bantuan khususnya di bidang kesehatan yang dibutuhkan para korban, serta selimut, beras, dan tenda. Rencananya pengiriman bantuan akan dilakukan pada 8 Juli 2024 yang dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen. Jenderal. TNI Suharyanto.

Bantuan tersebut dikirim ke Bandara Internasional Jackson di Port Moresby, seiring pemerintah Papua Nugini memusatkan bantuan asing di bandara tersebut.

“Jumlah bantuannya lebih dari Rp 17 miliar yang akan kami berikan dalam berbagai jenis bantuan, termasuk bantuan kesehatan yang memang diperlukan bagi para korban,” ujarnya.

Kebutuhan bantuan yang dikirimkan RI terlebih dahulu dikomunikasikan kepada Duta Besar RI untuk Papua Nugini agar dapat maksimal dan tepat sasaran.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bantuan kesehatan yang diberikan berupa 44 paket obat, yang salah satunya berisi puluhan ribu tablet, vial, dan sachet.

Kemudian, bantuan tambahan pangan untuk ibu hamil dan anak sekitar 200 koli, dimana satu koli terdiri dari 85 paket.

Kelompok ketiga, bantuan obat khusus anti malaria untuk 8.000 orang. Bantuan ini dipilih karena Papua Nugini merupakan daerah endemis malaria seperti Papua.

Bantuan selanjutnya adalah perlengkapan kebersihan untuk anak agar terhindar dari infeksi. Bantuan berupa 665 paket alat kebersihan.

Kelompok terakhir dibantu 10 unit alat penjernih air yang masing-masing unit berkapasitas 300 liter air bersih. Alat penjernih air diperlukan karena wilayah Papua Nugini sangat membutuhkan air bersih.

“Jadi ada lima kelompok, yaitu kelompok obat, kelompok makanan tambahan, kelompok obat malaria, kelompok alat kebersihan dan penjernih air atau water purifier,” ujarnya.

Selain Menteri Kesehatan, turut hadir dalam pertemuan tersebut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Siti Nugraha Mauludiah, perwakilan BNPB, perwakilan Kementerian Keuangan, dan Kementerian Sekretaris Negara. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *