TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mayoritas ibu kota kepulauan Kalimantan Timur (IKN) akan diisi kawasan hijau, yang konstruksinya akan dioptimalkan menggunakan material bangunan ramah lingkungan.
Salah satunya adalah penggunaan semen ramah lingkungan di berbagai proyek infrastruktur IKN.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah mengatakan, pengembangan IKN merupakan tugas besar pemerintah untuk menjamin terpenuhinya aspirasi bangsa Indonesia.
Sebagai pengembang jasa konstruksi, Kementerian PUPR berkomitmen mendorong penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan melalui rantai pasok ramah lingkungan yang utamanya menggunakan produk lokal, produk unggulan, dan produk ramah lingkungan.
“Untuk mengoptimalkan penggunaan semen ramah lingkungan (non-OPC) kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus bekerjasama dengan banyak pihak, termasuk produsen bahan bangunan seperti SIG, kontraktor, serta pengguna jasa. yang berinvestasi di IKN,” kata Zainal seperti dikutip Kontan, Sabtu (1/6/2024).
Untuk mencapai hal tersebut, PT Semen Indonesia (SIG) dan PT Bina Karya bekerja sama memberikan solusi bahan bangunan untuk proyek pengembangan IKN yaitu penggunaan semen hijau.
Semen ramah lingkungan menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca (emisi karbon) dibandingkan semen konvensional (OPC) dalam proses pembuatannya, namun tetap memberikan kinerja serupa di kelas yang dimaksudkan.
Semen ramah lingkungan dari SIG sejauh ini telah mengurangi emisi CO2 sebesar 38 persen per ton semen, lebih rendah dibandingkan OPC.
Tak hanya penyediaan semen hijau, kerja sama SIG dan Bina Karya ini juga mencakup pemanfaatan aset dan sumber daya untuk menunjang kegiatan usaha di IKN dan wilayah mitra yang dikelola kedua belah pihak, serta potensi sinergi lainnya.
Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, mengatakan penandatanganan kerja sama ini mewakili dua proyek besar, yakni komitmen Kementerian IKN dan BUMN yang merupakan simbol komitmen negara menuju net zero emisi. Sektor untuk melakukan pemetaan karbon dan pengurangan karbon yang terukur.
“Dalam rangka pengurangan karbon nasional, kami ingin melakukan upaya dalam proses pembuatan semen agar dapat dihasilkan energi yang berkualitas dan jejak karbon dapat dikurangi,” kata Karthika. (Vina Elvira/Conton)
Artikel ini terbit di Kontan dengan judul Sæd Indonesia dan Bina Karya Kerjasama Pasok Semen Hijau untuk Proyek IKN