Pemerintah Minta TKDN Proyek Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap II Minimal 60 Persen

Laporan reporter Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) tahap II menjadi lebih dari 60 persen.

Plt. Dirjen Migas Dadan Kusdiana khususnya bagi pihak yang memenangkan lelang proyek tersebut.

Proyek Cisem Tahap II merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai yang sangat besar sekitar Rp 2,8 triliun dengan komitmen sebesar 60 persen dari nilai TKDN yang disepakati. Diharapkan dapat memberikan manfaat tambahan bagi industri dalam negeri.

“Proyek Cisem Tahap II biayanya Rp 2,8 triliun, masa pembangunan 2 tahun. Untuk pengukuhan TKDN, saya bangun TKDN karena TKDN itu wajib dan besarannya 60 persen sudah jadi panitia,” kata. Dadan dalam bukunya. pernyataannya, dikutip Sabtu (3/8/2024).

Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa semua fakta di lapangan adalah demikian, tidak ada pembahasan mengenai hal itu, lanjutnya.

Selain jumlah TKDN yang harus dipertahankan, Dadan meminta agar proyek penggalian tanah yang dilakukan untuk pemasangan pipa tersebut dikembalikan ke kondisi semula atau lebih baik.

“Ada titipan dari Kementerian PUPR, ini pengalaman Cisem I, tambang yang sudah ditambang harus dikembalikan lebih baik dari sebelumnya, sebenarnya permintaannya sama saat itu tapi saya di sini untuk menambah ( target. ), jadi kalau kuat, saya perkirakan akhirnya sama,” tambah Dadan.

Dadan mengingatkan para kontraktor yang mengerjakan proyek Cisem II untuk fokus pada kinerja kontrak yang ada dan tidak terlibat dalam hal-hal yang tidak ditentukan dalam kontrak.

“Tidak perlu melakukan pekerjaan sesuai kontrak tanpa orang yang berhubungan dengan Anda. Kami siap membantu segala kebutuhan pekerjaan di sektor ini,” kata Dadan.

Pencapaian target TKDN pada proyek Cisem Tahap I diharapkan dapat menjadi acuan bagi Proyek Cisem II dan proyek infrastruktur lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *