Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengatakan menjaga ekosistem mangrove merupakan hal penting dan perlu dilakukan oleh banyak pihak. Sebab mangrove berperan besar dalam melindungi kehidupan manusia. Namun, hutan bakau terancam oleh deforestasi atau konversi lahan.
Oleh karena itu, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengatakan pihaknya telah menyusun beberapa strategi untuk menjaga ekosistem hutan mangrove Indonesia. Strategi tersebut diterapkan melalui pendekatan lingkungan dan sosial.
“Dari segi ekologi, kita mengetahui berbagai aspek fisik yang mempengaruhi keberadaan dan kelestarian ekosistem mangrove. Kita tidak boleh melupakan aspek sosial di sekitar ekosistem mangrove, khususnya masyarakat yang bergantung pada mangrove,” kata Hartono. Jumat (26/7/2024) Mangrove di Jakarta.
Ia menjelaskan, BRGM mengundang partisipasi masyarakat sekitar kawasan hutan mangrove untuk membantu menjaga ekosistem.
“Semua rehabilitasi mangrove dilakukan secara komunitas. Kami tidak menggunakan pihak ketiga. Kelompok masyarakat yang bermitra dengan kami dan tinggal di kawasan terdegradasi (mangrove) diberdayakan untuk melakukan rehabilitasi mangrove,” jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya juga menggalakkan keberadaan mangrove agar memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dengan demikian kepedulian dapat dilaksanakan untuk menjaga dan memelihara kelestarian hutan mangrove.
“Untuk mewujudkan kelestarian ekosistem hutan harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Masyarakat harus yakin dapat dikelola secara berkelanjutan tanpa perlu khawatir dengan status hukum lahan,” jelasnya.
“Aspek sosial penting kita perhatikan dalam penyusunan aturan baru terkait pengelolaan ekosistem hutan mangrove. Misalnya dalam menentukan mangrove dengan fungsi ekosistem dilindungi dengan status APL (kawasan penerapan lain), perlu diperhatikan lihat siapa pemilik lahannya, apakah itu milik masyarakat, dan apa manfaatnya bagi masyarakat dengan menjaga mangrove dengan fungsi lindung. Hal seperti ini perlu diperhatikan bersama agar mangrove kita bisa dikelola secara lestari,” dia melanjutkan.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk melakukan usaha yang pro mangrove. Karena akan membantu menjaga lingkungan dan membantu perekonomian masyarakat sekitar hutan.
“Penting juga untuk mendampingi masyarakat dalam menjajaki peluang usaha yang cocok untuk mangrove, seperti perusahaan bahan baku seperti makanan dan batik, atau perusahaan yang memanfaatkan nilai ekonomi karbon dari mangrove,” ujarnya. .
Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alu Dohong mengatakan mangrove mempunyai nilai penting bagi lingkungan dan kehidupan manusia.
“Mangrove mempunyai banyak nilai sosial, ekologi dan ekonomi. Karena mangrove mempunyai nilai kayu dan non kayu, nilai perikanan dan perikanan. Karena mangrove merupakan tempat berkembang biaknya ikan, namun juga penting untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup kita. pantai,” kata Alu.
Mangrove juga disebut dapat melindungi wilayah pesisir dari erosi. Erosi pantai mengancam produksi kelapa dan pertanian.
“Mangrove yang kita miliki seluas 3,4 juta hektar ini penting untuk mengendalikan iklim kita. Makanya sebelumnya kita sudah menyatakan cadangan karbon di sana sekitar 3 miliar ton karbon. Ini penting untuk mengendalikan perubahan iklim,” tutupnya.
Baca artikel Detiknews
Baca selengkapnya: “Pemerintah bermitra dengan masyarakat lokal untuk melindungi hutan bakau”. (telepon selular)