Pemerintah Disebut Perlu Memperluas Akses Informasi Publik Terhadap Tembakau Alternatif

Koresponden Tribune News.com Cherul Umam melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah perlu meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi tembakau alternatif.

Hal ini dibahas pada Sesi III APHRF (Asia Pacific Harm Reduction Forum 2024 yang mengulas regulasi dan konsumen) pada Rabu (23/7/2024).

Wiratna Ako Indira Putra, Sekretaris Aliansi Vapor Indonesia (AVI), menjelaskan bahwa konsumen berhak mengakses informasi lengkap berbasis penelitian tentang alternatif tembakau berisiko rendah.

Pemenuhan hak-hak konsumen akan mendorong perubahan perilaku sehingga memotivasi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif. 

Dengan demikian, prevalensi merokok yang sudah mencapai 70 juta orang diperkirakan akan menurun.

“Produk tembakau alternatif adalah produk yang menerapkan konsep pengurangan bahaya tembakau. Dengan profil risiko yang rendah, perokok dewasa berhak mendapatkan kemudahan akses dan informasi akurat mengenai produk tersebut. Jika kedua aspek tersebut terpenuhi, Jika bisa dilakukan, ini akan sangat membantu dalam mengurangi jumlah perokok,” kata Viratna.

Selain itu, efektivitas produk tembakau alternatif dalam membantu perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok juga dibuktikan dengan hasil penelitian ilmiah dari Universitas Bern bertajuk “Electronic-Nicotine Delivery System for Smoking”. 

Sebuah studi ilmiah yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada Februari 2024 menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif lebih efektif dibandingkan saran berhenti merokok. 

Selain itu, penggunaan produk ini juga memberikan efek positif dalam mengurangi dampak kesehatan akibat merokok.

Sebagai asosiasi konsumen, Viratna berharap kemudahan akses dan akses terhadap informasi komprehensif mengenai produk tembakau alternatif dapat dimaksimalkan melalui peningkatan pendidikan masyarakat, kajian ilmiah dan kolaborasi antarsektor. 

“Ketika penurunan prevalensi merokok menjadi prioritas utama, maka keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, menjadi sangat penting untuk mendukung akses dan informasi akurat mengenai produk tembakau alternatif. AVI selalu terus mengedukasi masyarakat tentang fakta produk tembakau alternatif. katanya. . .

Bersamaan dengan itu, Ketua Bagian Produksi Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), Eko Prio, juga angkat bicara mengenai pentingnya memberikan informasi yang komprehensif kepada perokok dewasa. 

Hal ini untuk menyampaikan kepada masyarakat fakta bahwa produk tembakau alternatif lebih kecil risikonya dibandingkan rokok. 

Informasi komprehensif berdasarkan kajian ilmiah akan menjadi landasan bagi perokok dewasa untuk meningkatkan kualitas kesehatannya dengan menghentikan kebiasaan merokok.

“Bagi perokok dewasa yang sulit berhenti, menggunakan produk ini secara bertanggung jawab dapat mengurangi risiko penyakit akibat merokok,” kata Eko.

Antara lain, lanjut Eco, harus ada komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan untuk mencegah penyalahgunaan agar produk tembakau alternatif dapat diadopsi secara luas oleh perokok dewasa yang ingin beralih. 

Oleh karena itu APVI berkomitmen untuk memberikan akses produknya hanya kepada konsumen dewasa dan tidak menjual kepada masyarakat di bawah usia 18 tahun, ibu hamil dan menyusui, serta bukan perokok. 

Ia menyimpulkan, “APVI berkomitmen untuk memantau dan bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan produk ini benar-benar digunakan oleh perokok dewasa sekaligus membantu pemerintah menurunkan jumlah perokok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *