Laporan koresponden Tribunnews.com Franciskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Chairman Smart Global Investment Alert (CWIG) Jenderal Henry Hosang meminta pemerintah memberantas investasi ilegal karena dapat mengancam pembangunan ekonomi dan menimbulkan banyak korban di masyarakat.
“Dalam kasus investasi ilegal yang banyak memakan korban di kalangan masyarakat, termasuk bunuh diri, perlu menjadi perhatian utama bagi pemerintah untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku investasi ilegal/bodong di Indonesia,” ujarnya, Jumat (3 /5/2024).
“Dalam lima tahun terakhir, jumlah korban investasi bodong mencapai 139 miliar yang dilaporkan, dan yang belum atau tidak dilaporkan lebih dari jumlah tersebut,” kata Hosang.
Ia pun meminta seluruh otoritas yang terlibat dalam kasus ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BAPPEPTI, OJK, PPATK, Kejaksaan, Komisi VI DPRRI untuk mengetahui lebih lanjut.
“Siap memantau peraturan perundang-undangan yang mendukung pemberantasan penanaman modal ilegal, mulai dari proses awal perizinan hingga beroperasinya seluruh jenis penanaman modal di Indonesia, dengan menaati seluruh peraturan dan ketentuan Pemerintah Republik Indonesia yang diterima . agar tidak menimbulkan kerugian yang besar bagi kawasan, negara, dan negara,” tegasnya.
Berdasarkan hasil analisis, penelitian dan pengetahuan yang dilakukan CWIG, banyak token kripto, robot trading, MLM legal namun ilegal yang memerlukan pengawasan ketat.
“Kami meminta Kadin mengkaji aktivitas BAPPEPTI dan kami berharap Bareskrim dapat menindak tegas pihak-pihak yang melanggar aturan hukum yang berlaku saat ini,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menegaskan pihaknya mendukung Pancasila sebagai landasan pengembangan program untuk kesejahteraan seluruh rakyat.
Melalui 10 program CWIG Dasa Cita, kelompok ini ingin memberdayakan masyarakat, pemerintah dan sektor swasta dengan pengetahuan tentang blockchain, cryptocurrency, kecerdasan buatan (AI), deteksi dini investasi ilegal/penipuan.
Hal itu diungkapkan Henry Hosang saat pelantikan dan pengumuman jabatan direktur Komite Pengurus Pusat (DPP) CWIG periode 2024-2025 di Jakarta.
“CWIG hadir untuk memberikan edukasi dan pemahaman mengenai pencegahan dini terhadap risiko investasi ilegal, hal ini dikarenakan model dan sistemnya berubah dengan cepat, dan kita harus memahami bahwa selain itu, kita juga siap untuk melakukan hal tersebut. memberikan bantuan hukum kepada masyarakat yang menjadi korban investasi bodong,” kata Henry Hosang.