Laporan reporter Tribunnews.com Nitis Khavarokh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah berencana melakukan sosialisasi bahan bakar diesel rendah sulfur (BBM) pada awal September 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlango Hartarta mengatakan pemerintah tengah menyiapkan skenario yang nantinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.
Saat ditanya mengenai rencana peluncuran produk bahan bakar rendah sulfur, Airlangga tampak memberikan sinyal positif. Sebab, sesuai standar Euro-4, kandungan sulfur pada bahan bakar harus rendah.
Ya, Euro4 harusnya rendah sulfur dan tanggalnya bukan 17 (Agustus), kata Airlango kepada wartawan di Gedung Ali Vardhan, Selasa malam (16/7/2024).
“Iya makanya saya minta sosialisasi dulu. Sosialisasi pastinya,” imbuhnya.
Penjelasan mengenai bahan bakar rendah sulfur adalah sebagai berikut:
Seperti namanya, bahan bakar rendah sulfur adalah bahan bakar yang kandungan sulfurnya lebih sedikit. Bahan bakar rendah sulfur juga dikenal sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Belerang merupakan unsur kimia nonlogam poliatomik yang ditandai dengan huruf S dengan nomor atom 16.
Belerang sering disebut belerang di Indonesia. Belerang memiliki warna kuning cerah dengan bau khas mirip telur busuk.
Belerang terdapat pada setiap bahan bakar motor diesel karena meningkatkan kadar asam pada bahan bakar motor. Kandungan sulfur pada bahan bakar menentukan nilai oktan yang menunjukkan seberapa baik kualitas bahan bakar untuk mobil diesel.
Semakin rendah kandungan sulfurnya, semakin ramah lingkungan bahan bakar tersebut. Sebaliknya.
Website Pertamina One Solution melaporkan bahwa Pertamina telah memproduksi bahan bakar rendah sulfur yaitu Low Sulphur Fuel Oil (LSFO). LSFO merupakan bahan bakar laut yang mempunyai kekentalan tidak lebih dari 180 cSt pada suhu 50 derajat C.
Bahan bakar ini digunakan pada industri kelautan dengan menggunakan mesin diesel kecepatan rendah dengan kandungan sulfur tidak lebih dari 0,5 persen sesuai dengan peraturan Marpol dan peraturan Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan Laut.
Di Indonesia, Pertamina telah meluncurkan produk bahan bakar dengan kandungan sulfur rendah yaitu Pertamax green 95 dengan angka oktan atau RON 95, Pertamax turbo RON 98 dan Pertadex dengan nilai setana 53. Selain produk tersebut, kandungan sulfurnya masih tinggi.
Tiga produk BBM Pertamina memenuhi syarat kadar sulfur maksimal yang diatur Euro IV, yakni tidak lebih dari 50 ppm.
Standar emisi Euro adalah standar yang digunakan di negara-negara Eropa untuk menentukan kualitas udara. Semakin tinggi standar Euro yang digunakan, semakin rendah batas karbon dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, hidrokarbon yang mudah menguap, dan partikel lain yang berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan.