Dilaporkan Reinas Abdila dari Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus pungli ratusan juta yang dialami B, warga Sunter, Jakarta Utara, dinilai janggal.
Cara perampokan ini diungkap kepada korban dengan menyebut dirinya dukun karena berjanji akan mengusir setan di rumahnya.
Humas Polda Jaya Combes Metro Paul Ade Ari Syam Indradi mengatakan, kronologis kejadian itu membuat pelapor ketakutan.
Menurutnya, pelapor meyakini apa yang tertulis dalam laporan tersebut, bahwa ada setan di rumah korban yang hendak mengambil anaknya.
Cara curang di Jakarta Utara ini baru, meyakinkan pelapor, sehingga pelapor disuruh datang membawa emas dan uang untuk syarat ritualnya (mengusir setan), kata Ade Ari kepada wartawan di Jakarta, Selasa. / 2024).
Karena takut, sang jurnalis akhirnya mengikuti instruksi pihak yang diberitahukannya.
“Iya, karena pelapor takut, salah satu interogator mengatakan ada setan di rumah pelapor karena sebelumnya pelapor singgah di perempatan untuk mencari darah dan setan ingin mengambil anak atau mengambil anak pelapor, itu meyakinkan. dan menakuti pelapor dan akhirnya menyusul,” ujarnya.
Usai dilakukan penyelidikan, tim penyidik menghasilkan barang bukti yakni dua botol plastik berisi air dan garam untuk makanan.
Polisi mengimbau masyarakat waspada dalam menertibkan pergerakan pelaku kejahatan, termasuk tiga perempuan dan satu laki-laki.
Penipuan ini dikhawatirkan akan menimbulkan korban baru.
Sebelumnya, seorang perempuan berinisiatif B kehilangan ratusan juta rupee setelah ditipu oleh dukun yang menyamar sebagai pengusir setan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Syam menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Jumat (11/1/2024) di Pasar Santer, Jakarta Utara.
Kronologis kejadiannya, korban bertemu dengan tiga pelaku berjenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Pelaku menceritakan kepada korban bahwa di rumah korban banyak setan yang harus diusir, dan jika tidak diusir maka setan akan membawa anak korban.
Korban yang cemas kemudian menuruti permintaan pelaku untuk melakukan semacam ritual.
Namun saat prosesi ritual, korban harus mengirimkan uang senilai lebih dari 500 juta kepada pelaku.
Korban diajak ritual pengusiran setan dengan menggunakan uang, kata Ade Ari.
Setelah uang dikirim, para penjahat melarikan diri.
Merasa terhina, korban melapor ke Metro Jakarta Utara dan penyelidikan terus dilakukan.
Penyidik, korban mengalami kerugian sebesar Rp500 juta, tutupnya.