Pemecatan Pelatih AC Milan Menggema, Paulo Fonseca Sesumbar Masih di Zona Aman

TRIBUNNEWS.COM – Suara pengunduran diri Paul Fonseca sebagai pelatih kepala AC Milan kembali terdengar usai hasil melawan Lazio. 

AC Milan bermain imbang 2-2 melawan Lazio di Stadio Olimpico Roma, Minggu dini hari (1/09/2024) WIB.

Ini merupakan hasil imbang kedua AC Milan di Liga Italia 2024/25 setelah bermain imbang 2-2 melawan Torino di San Siro pada laga pembuka Giornata.

Dari tiga laga awal Liga Italia musim ini, tim besutan Paul Fonseca sudah mencetak dua gol dan kalah satu kali. Alhasil, Rossoneri, sebutan Milan, turun ke peringkat 14 klasemen Liga Italia dengan empat poin. Pelatih Roma asal Portugal Paulo Fonseca menyaksikan leg kedua semifinal Liga Eropa UEFA antara AS Roma dan Manchester United di Stadion Olimpiade di Roma pada 6 Mei 2021. Filippo MONTEFORTE / AFP (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Rentetan hasil negatif tak pelak memunculkan seruan pembebasannya di kalangan fans AC Milan, termasuk di media sosial X (Twitter). 

Tagar #FonsecaOut menjadi salah satu bukti permintaan agar manajemen AC Milan segera memberhentikan pekerjaan eks allenatore (pelatih) AS Roma tersebut.

Seruan pembebasannya dari kursi kepelatihan AC Milan pun sampai ke telinga Paulo Fonseca. Meski demikian, orang bijak Rossoneri itu menyikapinya dengan tenang dan mengatakan bahwa staf senior klub masih mempercayainya.

“Ini adalah periode perubahan dan tim memerlukan waktu untuk mengubah cara bermain mereka dari sebelumnya (era Stefano Pioli),” jelas Fonseca dikutip Milannews.

Para pemain tampil bagus di babak pertama, namun segalanya berubah di 45 menit kedua dan sebagai hasilnya kami kebobolan.

“Jelas kami sedang mengalami perubahan besar dan kami masih membutuhkan waktu bagi para pemain untuk beradaptasi.

Soal apakah saya akan dipecat (dipaksa)? Saya mendapat dukungan penuh dari staf parlemen, mereka masih percaya pada saya, tambahnya.

AC Milan memang menunjukkan awal yang lambat di Serie A 2024/2025. Dengan tim rival seperti Inter Milan, Juventus, dan Napoli mencatatkan start bagus, Milan sepertinya bakal kesulitan meraih kemenangan.

Padahal, pada bursa transfer musim panas 2024, tim kesayangan Milanisti menjadi salah satu yang paling agresif di Liga Italia. 

Dengan mendatangkan lebih dari 4 pemain baru dan mengeluarkan dana sekitar Rp 1,2 triliun, tiga laga tanpa kemenangan membuat fans khawatir.

Situasi serupa terjadi pada Marco Giampaolo pada 2019 yang harus digantikan Stefano Pioli setelah hanya mendampingi tim dalam 7 pertandingan.

Menjadi tanda tanya besar apakah manajemen Milan akan menerapkan kebijakan serupa dengan mengganti pelatih secara cepat di awal musim.

Pasalnya, banyak pelatih pengangguran yang dikaitkan dengan AC Milan dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya adalah pelatih yang pernah melatih Milan, Massimiliano Allegri.

Usai dipecat dari Juventus, Max Allegri masih belum melatih satu tim pun. 

Fonseca perlu mengambil langkah konkrit jika tak ingin cepat kehilangan pekerjaannya, apalagi dengan perjuangan AC Milan di Liga Champions.

Dengan format baru Liga Champions UEFA, AC Milan semakin sulit lolos ke babak 16 besar karena harus bertarung dalam 4 laga kandang dan 4 laga tandang.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *