Pembangunan Hotel di Bali yang Keruk Tebing Dihentikan Sementara, Ini Penjelasannya

Laporan reporter Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, BALI – Menteri Pariwisata dan Bisnis (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan proyek pembangunan hotel untuk menangkap ikan batu putih di Pantai Pemutih, Pekatu, Kuta Selatan, Badung, Bali dihentikan sementara.

Sandiyaga mengatakan, begitu perkembangan tersebut menjadi perbincangan dan viral di media sosial, pihaknya langsung mengecek dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah Bali.

“Kami sangat serius. Begitu pembangunan menjadi viral, saya tidak hanya memerintahkan inspeksi segera dan koordinasi kondisi, tetapi juga menghentikan pembangunan dengan pemerintah setempat,” katanya pada konferensi pers di Pusat Forum Media Perairan Dunia ke-10 (BNDCC) di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024).

Ia mengatakan meski persetujuan pembangunan sudah selesai, namun belum diketahui apakah parameter perencanaan lokasi sudah terpenuhi atau belum.

Ia mengatakan, pihak kepolisian setempat (SATPOL PP) juga sudah berangkat ke sana dan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

“Pastikan seluruh perizinan terpenuhi, terutama dari aspek pembangunan dan pemeliharaan. Kalaupun izin pertama sudah kita buat, kita pastikan semuanya fokus dan dicek apakah konfigurasi lokasi sudah sesuai,” kata Sandiaga. . .

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan, ke depan semua pembangunan harus bekerjasama dengan pemerintah daerah terkait tata ruang.

“Karena pembangunan ini semua tentang keberlanjutan,” jelas Sandiaga.

Seperti diberitakan sebelumnya, dilansir dari Tribun Bali, bebatuan putih di Pantai Pemutih, Pekatu, Kuta Selatan, Badang ditambang untuk membangun hotel.

Proyek ini menarik perhatian semua orang dan menjadi viral di media sosial.

Badang dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bali langsung bergerak.

Mereka menghentikan ukiran batu.

Saat ini lokasi proyek sudah dipasang jalur Pol PP sebagai tanda berhenti sementara.

Satpol PP pun memanggil pedagang yang menggali tebing tersebut.

Dia menelepon untuk memastikan bahwa penelitian batu kapur telah dilakukan.

Kepala Badang Satpol PP I Gusti Agung Ketut Suryanegara mengatakan, penghentian pekerjaan tersebut karena merusak lingkungan.

Hal ini bahkan tidak diketahui oleh pemerintah desa setempat.

“Kami menghentikan sementara penambangan batu gunung di Desa Pekatu sekaligus memanggil pihak terkait untuk memperjelas izinnya,” ujarnya, Minggu 18 Mei 2024.

Menurut Suryanegara, aktivitas peretasan tersebut terhenti setelah viral di media sosial.

Diakui pihaknya, sampah yang dihasilkan sangat besar, namun pihaknya masih memverifikasi semua itu dan berkoordinasi dengan instansi terkait.

“Kami bertindak cepat menindaklanjuti pemberitaan yang viral di media sosial tentang pekerjaan pemotongan batu di kawasan Desa Pekatu. Selain menghentikan pekerjaan, kami juga memasang tiang PP dan memanggil kelompok untuk meminta informasi,” jelasnya.

Suryanegara menjelaskan, rencananya akan dilakukan penggalian batu untuk pembangunan hotel di lahan seluas 11.100 m⊃2; Heather milik GBS.

Hotel ini telah mendapatkan berbagai persetujuan seperti Persetujuan Bangunan Industri (PBG), Inisiatif Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Inisiatif Pemantauan Lingkungan (UPL).

Satpol PP Badung akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan instansi terkait untuk memastikan seluruh perizinan sudah sesuai aturan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *