TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri kesehatan saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks dan perlu adanya transformasi teknologi menjadi digital untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pasien.
Pendekatan yang berpusat pada pasien dan efisiensi operasional sangat penting dalam lingkungan layanan kesehatan saat ini.
Teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) disebut mampu mengatasi berbagai kendala krusial, termasuk ketika dibutuhkan informasi pasien yang lengkap dan akurat.
InterSystems, perusahaan teknologi data inovatif, terus mengembangkan aplikasi teknologi data terintegrasi dan AI generatif (GenAI) yang meningkatkan kualitas pelayanan pasien di rumah sakit dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien.
Sistem TrackCare EMR mengintegrasikan data dari seluruh departemen, kata Luciano Brustia, CEO Intersystems Asia Pasifik.
Hal ini juga memungkinkan penyedia layanan resmi untuk mengakses informasi pasien dengan segera, mengurangi waktu tunggu dan memfasilitasi transisi yang lancar ke rumah sakit.
Misalnya, memberi tahu saat hasil tes sudah siap untuk memungkinkan koordinasi perawatan pasien yang efektif.
“Teknologi ini memungkinkan tenaga medis berinteraksi dengan TrackCare melalui antarmuka percakapan dan memfasilitasi akses informasi pasien,” ujarnya.
Staf medis dapat mengajukan pertanyaan sederhana tentang riwayat kesehatan atau alergi, untuk memastikan mereka memiliki informasi yang akurat.
Teknologi mendengarkan suara yang didukung GenAI dapat secara efisien merekam, mentranskripsikan, dan merangkum interaksi pasien serta memperbarui rekam medis.
Keuntungannya adalah dapat mengurangi beban kerja staf medis yang berat dan membuat mereka lebih fokus pada pasien.
Hasilnya, hubungan antara staf medis dan pasien meningkat dan keakuratan informasi yang tercatat terjamin.
Luciano mengatakan bahwa mengintegrasikan GenAI ke dalam platformnya memungkinkan petugas kesehatan berinteraksi dengan data pasien untuk mengambil keputusan lebih tepat waktu.
Contoh lainnya adalah model prediktif yang dikembangkan oleh salah satu mitra utama Intersystems untuk memprediksi ketidakhadiran pasien.
Dengan menganalisis variabel-variabel seperti keterlibatan sebelumnya dan status sosial ekonomi, model ini memprediksi janji temu yang terlewat, membantu penyedia layanan mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi hilangnya pendapatan.
Kedepannya, timnya akan mengembangkan FHIR-Satusehat, yang merupakan kepanjangan dari IRIS for Health, yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan di Indonesia terhubung dengan Satusehat, BPJS, dan sistem kesehatan lainnya seperti rumah sakit, klinik, apotek, laboratorium, dan darah. bank, untuk kesehatan yang lebih terhubung dapat menciptakan ekosistem.
Perusahaan juga menjajaki penerapan teknologi GenAI baru dalam sistem TrackCare untuk memberdayakan staf medis dan meningkatkan perawatan pasien.