TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – KPG (Perpustakaan Populer Gramedia) bekerja sama dengan Museum Kesadaran Nasional dan Badan Peninggalan Indonesia menyelenggarakan Museum Kesadaran Nasional.
Berlatar awal abad ke-20, Romansa STOVIA menceritakan perjalanan empat sahabat yang belajar di sekolah kedokteran pertama di Hindia Belanda.
Ada kalanya mereka harus memilih antara cinta, teman, keluarga, dan cita-cita menjadi dokter suatu hari nanti.
Novelis STOVIA Sania Rashid mengatakan melalui novel ini ia ingin menyajikan babak penting sejarah Indonesia dengan cara yang menarik dan dapat diterima oleh generasi masa kini.
“Indonesia dibangun di atas pendidikan. Kami prihatin bahwa pendidikan adalah hal terpenting saat ini dan di masa depan. “Pendidikan yang baik dapat membangun semangat kita untuk memiliki masyarakat,” kata penulis kelahiran Jakarta, 21 September 1980 ini.
Selain perbincangan dengan penulis, peluncuran Romansa STOVIA juga dirangsang oleh penampilan Keroncong Gema Stovia Nusantara dan Fakultas Kedokteran UI, pembacaan drama Teater Anak Nusantara, tur museum penulis dan sejarawan STOVIA, dan acara menarik lainnya.
Peserta juga berkesempatan memenangkan doorprize kostum terbaik.
Peluncuran STOVIA Romance didukung oleh Gema STOVIA Nusantara dan Keroncong Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.