PELTI Berencana Adopsi Program Naturalisasi Pemain di PSSI, Nurdin Halid: Tahun Depan Satu Pemain

PELTI rencananya akan mengadopsi program naturalisasi pemain di PSSI Nurdin Halid: Pemain pada tahun depan

Laporan reporter Tribunnews.com Alfarizy AF

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program naturalisasi yang gencar dilakukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) nampaknya mulai diadopsi oleh pengurus olahraga Indonesia lainnya.

Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) menjadi salah satu cabor non-PSSI yang tampak serius melaksanakan program alih kewarganegaraan.

Organisasi yang dipimpin Nurdin Halid itu berencana meluncurkan program naturalisasi pemain tenis dalam waktu dekat.

Program naturalisasi bukanlah hal baru bagi Ketua Umum PP PELTI 2024-2028 Nurdin Halid.

Nurdin Halid sendiri merupakan mantan Ketua Umum PSSI pada tahun 2003 hingga 2011.

Pria berusia 65 tahun itu mengatakan, PELTI sudah mulai mengidentifikasi petenis keturunan Indonesia.

Ya, saya Presiden PSSI yang sedang merencanakan program naturalisasi dan alhamdulillah sekarang kita bisa melihat penampilan para pemainnya, kata Nurdin Halid kepada awak media di Senayan, Jakarta, Minggu (8/9/2024). .

“Nah, itu (naturalisasi) yang akan saya praktikkan di tenis, karena ternyata saya bisa (menggunakan pemain lawas),” lanjutnya.

Tak ubahnya Timnas yang mencari pemain asal Belanda, PELTI juga akan melakukan hal serupa.

Nurdin Halid juga mengatakan, tahun depan akan ada satu atau dua petenis yang bisa bermain untuk Indonesia.

“Kami sudah mulai mengidentifikasi pemain-pemain di Belanda, khususnya yang berasal dari Indonesia,” kata Nurdin Halid.

“Mudah-mudahan tahun depan ada satu atau dua pemain (naturalisasi),” jelasnya.

Selain itu, Nurdin Halid mengatakan program naturalisasi dilakukan untuk mempercepat transfer keterampilan.

Menurutnya, pemain tenis di luar negeri memiliki skill yang bagus dengan masa produktif yang lebih lama.

“Ini untuk mempercepat transfer skill,” kata Nurdin Halid.

Di sisi lain, pembinaan pemuda di berbagai daerah juga perlu digencarkan oleh PP PELTI.

Nurdin Halid mengatakan pihaknya kini berupaya menjadikan tenis sebagai sebuah industri.

Misalnya saja dengan menggelar turnamen tenis internasional di Bali yang akan berlangsung hingga 15 September 2024.

“Saya ingin tenis menjadi sebuah industri,” harap Nurdin Halid.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *