Wartawan Tribunnews.com, Lita Fabriani melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rupee terus melemah terhadap dolar AS. Pada Senin (24/6/2024) pukul 14.00 WIB, rupiah mencapai Rp16.398,50 terhadap 1 dolar AS.
Presiden Samator Indo Gas Rahmat Harsono berharap nilai tukar rupee terhadap dolar AS tetap stabil.
“Kalau kita melihat dolar menguat, itu karena faktor geopolitik dan sebagainya. Jadi tentu kita berharap stabilitas akan datang. Yang penting stabilitas, bukan instabilitas, karena kalau ada instabilitas maka akan terjadi kekacauan. ” dia berkata. Rahmat di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Nilai tukar rupee yang berfluktuasi dan tetap akan mempengaruhi penjualan perusahaan.
“Pastinya bahan bakunya akan bertambah. Kalau bahan bakunya bertambah dan pola pasokannya terganggu, maka tentu akan terjadi kontraksi permintaan,” jelasnya.
Meski demikian, Sumter Indo Gas bersyukur belanja modal (capex) yang dihasilkan perseroan tidak terdampak signifikan.
“Kalau kita lihat, kalau ada utang, utangnya dalam rupee dan capex juga investasi dalam rupee. Jadi tentu naik turunnya dolar AS ada pengaruhnya, tapi pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Karena sebelumnya kita mengatakan semuanya dalam investasi, kita membayar ketika dolar sedang rendah, jadi kita punya keuntungan di poin ini,” jelasnya.
Sebagai informasi, PT Samator Indo Gas Tbk (kode Bloomberg: AGII IJ) merencanakan investasi sekitar Rp 500 miliar – Rp 600 miliar untuk tahun 2024.