Pelatih Vietnam Ternyata Punya Kenangan Buruk dengan Shin Tae-yong, Pernah Didepak dari Klub

TRIBUNNEWS.COM – Pelatih anyar Vietnam Kim Sang-sik rupanya punya kenangan buruk terhadap Shin Tae-yong semasa berkarier di Korea Selatan.

Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong diketahui memiliki hubungan dekat.

Keduanya bermain sepak bola di Liga Korea Selatan.

Sebenarnya kedekatan mereka berawal saat sama-sama masih menjadi pemain.

Transfermarkt melaporkan bahwa Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong berada di ruang ganti yang sama ketika mereka menjadi pemain profesional Seongnam FC di Liga K1 2004/05.

Kemudian Kim Sang-sik muda bergabung dengan Seongnam FC untuk musim debutnya.

Sedangkan Shin Tae-yong, musim itu merupakan pekerjaan terakhirnya di Seongnam FC.

Pelatih asal Indonesia yang bermain untuk Seongnam FC sejak 1992 itu akhirnya pindah ke klub Australia Brisbane Roar sebelum memutuskan gantung sepatu pada akhir musim 2005.

Alhasil, pertemuan Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong hanya terjadi sebentar.

Namun momen tersebut meninggalkan bekas karena keduanya berada di ruang ganti yang sama.

Selanjutnya, Shin Tae-yong dan Kim Sang-sik juga menempati posisi serupa yakni sebagai gelandang.

Keduanya bertemu kembali saat Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih sementara Seongnam FC pada akhir tahun 2008.

Saat itu, Kim Sang-sik masih bertugas di Seongnam FC.

Namun saat itu Shin Tae-yong datang saat Seongnam FC Ilhwa sedang dalam performa dan krisis performa.

Alhasil, Pelatih Shin memutuskan untuk mengeluarkan Kim Sang-sik dari klub.

Tak hanya Kim Sang-sik, pelatih Shin juga menepi Kim Young Cheol dan Lee Dong Guk.

Setelah itu, Kim Sang-sik dan Lee Dong Guk pindah ke Jeonbuk Hyundai Motors.

Saat itu, para suporter memuji keputusan Shin Tae-yong. Mengingat namanya yang dicoret, performa Shin Tae-yong memang underperform.

Menariknya, usai dilepas dari Seongnam FC Ilhwa, Lee Dong Guk dan Kim Sang-sik membuktikan kalau mereka masih unggul.

Keduanya membantu Jeonbuk memenangkan kejuaraan Korea Selatan pada tahun 2009.

Ironisnya mereka berhasil mengalahkan Seongnam Ilhwa di laga tersebut.

Pada tahun 2018, Kim Sang-sik mengungkapkan perasaannya kepada surat kabar Donga setelah dikeluarkan dari Seongnam FC Ilhwa dan diambil alih oleh Jeonbuk Hyundai 10 tahun lalu.

“Saya bertemu pelatih Choi Kang-hee di sebuah kafe di Mok-dong setelah saya dikeluarkan dari Seongnam.”

Ketika dia berbicara tentang masa-masanya sebagai pemain, dia menekankan bahwa dunia sepak bola kita juga membutuhkan budaya yang memperlakukan pemain-pemain kunci dengan kontribusi jangka panjang.

“Dia juga mengatakan bahwa Jeonbuk belum pernah melakukan kekejaman seperti itu sebelumnya,” jelas Kim Sang-sik dalam wawancara tersebut.

“Pelatih Choi seperti ‘mercusuar’ bagi saya. Andalah yang membimbing saya ketika saya tersesat. Dia membimbing dan memberikan pencerahan kepada saya sebagai pemain dan sebagai pemimpin,” imbuhnya.

Meski berani memecat pemain senior, Shin Tae-yong membuktikan bahwa keputusan yang diambilnya merupakan keputusan yang tepat bagi kedua belah pihak.

Kim Sang-sik dapat memenangkan kejuaraan Korea lainnya pada tahun 2011.

Pelatih saat itu, Shin Tae-yong, membantu Seongnam memenangkan Kejuaraan AFC 2010, Juara Liga, dan Piala Nasional pada tahun 2011.

Mereka berdua tampak beruntung dengan keputusan mereka untuk berpisah.

Kini Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong menjadi garda depan sebuah negara. Di satu sisi, ia adalah pelatih timnas Vietnam, dan di sisi lain, ia adalah kapten timnas Indonesia.

Dalam waktu dekat, bentrokan dua pelatih asal Korea Selatan ini akan menjadi tontonan menarik bagi para guru dan alumni. Kolase pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dan pelatih Vietnam Kim Sang-sik. (Kolase Foto Trunnews) Perbandingan gaji Shin Tae-yong dengan gaji pelatih baru timnas Vietnam

Kim Sang-sik menghadirkan portofolio yang bukan suatu kebetulan.

Pria berusia 47 tahun itu mengambil alih Jeonbuk Hyundai, klub terkemuka Korea Selatan.

Kim Sang-sik menjabat sebagai pelatih kepala selama dua musim (2020-2023) setelah sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih sejak 2013.

Alhasil, pengalaman tersebut tentu akan mempengaruhi nilai kontrak. Calon pelatih Vietnam Kim Sang-sik, saat menjadi pelatih Jeonbuk Hyundai di musim K-League. (Facebook Jeonbuk Hyundai)

Namun Vietnam diperkirakan membayar gaji Kim Sang-sik di bawah harga pasar.

Bongdaplus mengabarkan, Kim Sang-sik hanya digaji Rp 100 juta per bulan.

Artinya, pelatih berusia 47 tahun itu mengantongi Rp 1,2 miliar setiap tahunnya.

Sebelumnya, media Vietnam memberitakan data lain soal gaji pelatih baru.

Dimana Kim Sang-sik bisa diartikan memiliki gaji sebesar Rp 17 miliar per tahun.

Namun menurut sumber yang beredar, Federasi Vietnam (VFF) hanya memberikan gaji kecil kepada Kim Sang-sik.

Gaji tersebut diyakini sama dengan eks pelatih Vietnam yakni Park Hang-seo dan Philippe Troussier yang juga hanya menerima Rp 1,2 miliar. Pelatih Vietnam asal Korea Selatan Park Hang-seo menghadiri upacara penandatanganan di Hanoi pada 7 November 2019. Asosiasi Sepak Bola Vietnam memperbarui kontrak Park Hang-seo, pelatih tim sepak bola nasional putra. (Nhac NGUYEN/AFP)

Dengan demikian, nominal gajinya jauh berbeda dengan gaji Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Membandingkan gaji Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong ibarat bumi dan langit.

Pasalnya, gaji Shin Tae-yong hanya satu digit, mengungguli pelatih timnas terbaru Vietnam.

Menurut laporan BolaSport, mantan pelatih tim Korea Selatan itu digaji Rp 1 miliar per bulan selama Piala Dunia 2018.

Dengan perhitungan tersebut, berarti Shin Tae-yong mengantongi 12 miliar setiap tahunnya.

Namun nominal gaji Shin Tae-yong dan Kim Sang-sik semuanya tafsir.

Pasalnya, baik PSSI maupun VFF belum membeberkan secara pasti nominal gaji kedua pelatih tersebut.

(Tribunnews.com/ Siti N/ Bayu Panegak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *