Pelarangan Jilbab Pada Anggota Paskibraka Dinilai Cederai Kemerdekaan yang Dirayakan

Laporan ini dikirimkan reporter Tribunnews.com Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengurus Besar Persatuan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO ikut terlibat menyikapi kontroversi pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka Nasional Wanita 2024.

Ketua Umum PB HMI MPO Mahfut Hanafi menilai pelarangan hijab bagi anggota Paskibraka perempuan merugikan semangat perayaan kemerdekaan.

Menurutnya, ungkapan negara dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah menghargai keberagaman dan tidak melakukan homogenisasi. Ia juga menilai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi, penanggung jawab pengurus Paskibraka, belum memahami nilai Pancasila yang sebenarnya.

Pidato pemerintah sebenarnya menghargai keberagaman, bukan keseragaman. Saya kira Kepala BPIP gagal memahami Pancasila, kata Hanafi kepada wartawan, Rabu (14/08/2024).

Hanafi mengatakan penerapan Pancasila sebagai ideologi tidaklah buruk dan hanya bersifat provokatif. Sudah 79 tahun Indonesia merdeka, dan sejarah hanyalah tabir.

Ia juga menilai pimpinan BPIP membutuhkan informasi dan nasehat untuk memahami makna Pancasila yang sebenarnya.

“Saya Ketua Umum HMI HMI MPO, saya menentang debat terbuka Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi pada Jumat pukul 10.00 di kantor BPIP. Saya menilai Kepala BPIP membutuhkan mahasiswanya. ide,” katanya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 76 anggota Paskibraka putri 2024 di Ibu Kota Kepulauan (IKN), Selasa (13/8/2024). Namun belakangan muncul isu larangan berhijab bagi anggota Paskibraka perempuan.

Sebanyak 76 perempuan yang menjabat tidak berhijab. Belakangan dikabarkan ada 18 pangeran yang melepas hijabnya untuk konfirmasi, meski mengenakan penutup kepala dan leher yang biasa dikenakan wanita muslim sehari-hari. Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) (IST)

Lalu berubah menjadi perdebatan. Ketua BPIP Yudian Wahyudi angkat bicara dan menjelaskan pihaknya tidak mewajibkan 18 anggota Paskibraka melepas hijab. Katanya, hal itu dilakukan secara sukarela untuk mematuhi hukum.

Yudiyan mengatakan, anggota Paskibraka pun secara sukarela menandatangani stempel untuk mematuhi aturan tersebut.

Penampilan Putri Paskibraka dalam mengenakan pakaian, perlengkapan, dan penampilan saat melaksanakan tugas negara yaitu pembukaan Paskibraka merupakan bentuk kontribusi dalam menaati aturan yang ada, kata Youdian, Rabu (14/8/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *