TRIBUNNEWS.
Seruan tersebut muncul setelah beberapa media Barat gagal memberitakan aksi suporter Maccabi Tel Aviv sebelum dan sesudah bentrokan Jumat (11/8/2024).
“Media Barat harus dicermati sekali lagi atas peran mereka dalam menutupi kekejaman Israel,” Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina mengutip pernyataan Al Jazeera.
Dalam konteks lain, pengadilan internasional menemukan media terlibat dalam terorisme dan kejahatan internasional lainnya.
Dalam video bentrokan tersebut, para pendukung Israel meneriakkan: “[tentara Israel] menang, persetan dengan orang-orang Arab!”
Sementara video lainnya memperlihatkan bendera Palestina dirobek dari gedung.
Menurut Anadolu Agency dan Press TV, perusuh Israel menyebabkan kerusuhan di Amsterdam, Belanda saat mendukung klub sepak bola Maccabi Tel Aviv.
Kekerasan anti-Palestina dan anti-Arab berujung pada aksi kekacauan dan vandalisme di Amsterdam pada Rabu (6/11/2024) dan Kamis (7/11/2024).
Mengenakan pakaian dan kain lap hitam, perusuh Israel merobohkan bendera Palestina dari beberapa rumah, lapor Press TV.
Mereka juga menyerang supir taksi Arab dan penduduk setempat lainnya.
Penghinaan anti-Palestina dan anti-Arab, termasuk mempromosikan kekerasan Israel terhadap orang Arab di kawasan Asia Barat.
Slogan-slogan yang digunakan para perusuh mengejek genosida tersebut, seperti “Tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak yang tersisa.”
Kerusuhan tersebut dipicu oleh warga Israel di Amsterdam dan dikonfirmasi oleh anggota senior dewan kota Jazzy Veldhuizen.
“Pada Rabu malam, penggemar Maccabi (Israel) mulai menyerang bendera Palestina dan warga Amsterdam yang pro-Palestina. Saat itulah kekerasan dimulai,” jelas Velthuizen.
Kerusuhan berlanjut hingga Kamis (7/11/2024), di mana para perusuh Israel menyanyikan lagu-lagu yang mengejek kematian anak-anak di Gaza.
Ketegangan meningkat ketika suporter Israel bentrok dengan demonstran pro-Palestina sebelum dan sesudah pertandingan Ajax-Maccabi Tel Aviv.
Video di media sosial menunjukkan pendukung Maccabi merobohkan bendera Palestina dan menyerang pengemudi taksi Arab.
Meski awalnya terjadi bentrokan yang melibatkan pendukung Maccabi, pemerintah Israel kemudian menyebut kekerasan tersebut sebagai serangan terhadap warga sipil Israel.
Sebelumnya, intelijen Israel mengatakan Mossad telah memperingatkan adanya ancaman di Belanda.
Mossad telah memperingatkan warga Israel dan Yahudi di Belanda tentang potensi ancaman menjelang pertandingan sepak bola, dikutip dari JPost.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa Dewan Keamanan Nasional Israel telah diberitahu mengenai adanya ancaman yang ditargetkan terhadap warga negara Israel.
KAN melaporkan bahwa mereka tiba di pertandingan di Amsterdam, menyerang kelompok pro-Palestina dan mencuri paspor mereka.
Mossad menarik perhatian penggemar di hotel.
Sebuah sumber Israel yang dikutip oleh KAN News mengatakan peningkatan kekerasan menyebar “seperti api”.
Para pejabat Israel sejauh ini mengindikasikan bahwa serangan itu tidak dilakukan oleh Iran.
Bersama staf keamanan Maccabi, agen Mossad akan bergabung dengan tim pada Selasa (5/11/2024), lapor surat kabar Belanda De Telegraaf.
Surat kabar Spanyol AS melaporkan bahwa kelompok pro-Palestina berencana mengorganisir protes besar-besaran di luar stadion terhadap tim Israel dan penggemarnya, 2.600 pendukung Israel.
(Tribunnews.com, Andari Vulan Nugrahani)