Wartawan Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti melaporkan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya, Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI); Ketua Umum Ipong Hembing Putra diminta pada Selasa (7/5/2024).
Bertindak sebagai reporter penistaan agama terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong untuk khotbah kontroversial.
“Kami datang hari ini untuk menginformasikan kepada Pendeta Gilbert Lumoindong selaku wartawan,” kata Jakarta. Polda Metro Jaya kata Ipong kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Diakui Ipong, ada 10 pertanyaan yang dilontarkan penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan yang dibuatnya.
Namun Ipong tak merinci lebih lanjut isi pemeriksaan yang dilakukan penyidik. Dia mengatakan, beberapa saksi tambahan telah diberikan kepada penyidik selama persidangan.
“Sebelumnya saya punya tanda terima bukti semua video dan video di YouTube, Tiktok, Facebook, dan Instagram,” ujarnya.
Lebih lanjut Ypong mengaku ini merupakan sidang pertamanya sebagai reporter. Ipong meminta polisi menindak tegas penodaan agama agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
“Panglima Polda meminta agar kedepannya tidak ada lagi pendeta yang menghina umat Islam agar dapat mengambil tindakan tegas terhadap para biksu tersebut. Jangan sampai hal serupa terjadi lagi,” ujarnya.
Diketahui, Pendeta Gilbert Lumoindong sendiri telah dilaporkan oleh tiga pihak di Polda Metro Jaya atas khotbah kontroversial tersebut.
Laporan tersebut disampaikan kuasa hukum Kongres Pemuda Indonesia (KPI) Sapto Wibowo Sutanto, Farhat Abbas, dan Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Ipong Hembing Putra.
Khotbah Pendeta Gilbert menjadi viral di media sosial karena dianggap menyinggung umat Islam.
Pasalnya dalam video tersebut, Gilbert memberikan ceramah tentang sulitnya shalat bagi umat Islam.
Di penghujung kebangkitan, kata dia, banyak rukun salat yang harus dijamah dan digenggam dalam gerakan salat.
“Kami umat Islam diajarkan untuk bersih sebelum shalat dan mencuci segala sesuatu. Saya (Muslim) memberi 2,5 (zakat). Bukan berarti saya kotor 10 persen (tapi) saya dibersihkan dengan darah Yesus,” kata Gilbert dalam keterangannya. menyebar.
“Yang paling berat di akhir (rangkaian doa) adalah harus melipat kaki, tidak semua orang bisa, harus melipat kaki Ahyaaa… tapi tidak pernah dua setengah,” sapanya sambil tertawa. dari penonton.
Namun belum diketahui secara pasti di mana dan kapan Gilbert memberikan ceramah tersebut. Menjadi viral setelah Pendeta Gilbert Lumoindong dituduh merendahkan Zakat dan cara beribadah umat Islam. (tribunnews.com)
Dalam hal ini, Pendeta Gilbert sendiri memohon kepada Presiden Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla sebagai wakil umat Islam kepada Wakil Presiden ke-11 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Ia juga mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Kamis sore (16/4/2024) usai viral khotbahnya yang membuat heboh.