Pelaku UMKM Diimbau Gabung Koperasi Agar Bisa Akses Dana Pinjaman LPDB-KUMKM

TribuneNews.com, Jakarta – Koperasi merupakan salah satu jenis usaha yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian masyarakat. Koperasi adalah platform di mana anggota dapat menciptakan dan mencapai hasil serta mendorong demokrasi dalam pengambilan keputusan.

Koperasi harus menjadi model bisnis yang didasarkan pada solidaritas, kerjasama dan tanggung jawab sosial dengan distribusi manfaat ekonomi yang adil.

Koperasi tidak hanya meningkatkan taraf hidup masyarakat, tetapi juga memperkuat perekonomian masyarakat dan berperan sebagai basis kekuatan dan pertahanan perekonomian nasional.

Dalam konteks ini, koperasi berupaya membangun dan mengembangkan kapasitas ekonomi dan sosial masyarakat pada umumnya, serta meningkatkan keamanan ekonomi para anggotanya pada khususnya.

Ia juga mengoperasikan credit union Leyte Konda Credit Union (CU) di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Didirikan pada tahun 2010, koperasi ini memiliki 1.045 anggota hingga Maret 2024.

Menurut Cristina Tamo Ina, Manajer CU Lette Conda Copedit, koperasi terus berupaya mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berdasarkan prinsip kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Pada tahun 2021, koperasi sebaiknya memperkuat permodalan usaha dan mendapatkan informasi dari rekan-rekan dalam kegiatan koperasi perkreditan di wilayah Kupang NTT.

Saat itu Kementerian Koperasi dan Unit Usaha Kecil dan Kecil Lembaga Pengelola Dana Langsung, Koperasi dan Usaha Kecil, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan kampanye ekstensif di wilayah Timor Kupang dan Kopdit Siu Let.Konta dari Koperasi yang mengikuti acara tersebut, Selasa (30/4/2024) Christina mengatakan, “Dalam sosialisasi LPDB-KUMKM, koperasi mengetahui bahwa sumber dananya berasal dari pinjaman rendah dari APBN.”

Informasi rendahnya dana pinjaman pada koperasi, lanjut Christina, mendorong Copdit CU Lete Konta mengajukan pinjaman ke LPDB-KUMKM untuk menambah modal kerja, kemudian dana tersebut disalurkan kepada anggota.

Setelah mendapat catatan pendanaan LPDB-KUMKM, Copdit CU Lette Konda semakin hadir dan populer di daerah, apalagi setelah koperasi tersebut mengetahui tersedianya dana pinjaman dari LPDB-KUMKM yang menawarkan bunga rendah kepada anggotanya.

“Di sisi lain, dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha dan mencegah gagal bayar anggota, Copidit CU Lete Konta mempunyai strategi tersendiri, yaitu membatasi ketersediaan kredit kepada anggota berpendapatan tetap, yang tidak mempunyai usaha. tentang prinsip kehati-hatian. Dalam memantau dan meningkatkan kredit yang disalurkan kepada anggota,” kata Christina.

Selain suntikan pinjaman LPDB-KUMKM, juga dilakukan upaya pengembangan, edukasi dan peningkatan kerjasama dengan pihak terkait seperti Gerakan Koperasi Kredit Indonesia, Asuransi Pintar, Jakarta Inkorporatif, Koperasi Negeri NTT dan Dinas UKM. dan pelayanan kepada koperasi dan UKM di wilayah Sumba Barat Daya.

“Kami berharap dengan kerjasama LPDB-KUMKM, bekerjasama dengan banyak pihak, kita bisa memperkuat permodalan usaha khususnya untuk tumbuh dan berkembangnya Copdit CU Lete Konda. Selain itu kita bisa memberdayakan koperasi dengan aturan atau syarat yang sederhana. dan para anggotanya, yang berarti mereka akan mendapat tambahan modal usaha. Harapannya, “upaya ini ditujukan untuk mengatasi kemiskinan ekstrim, pengangguran dan pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Christina.

Direktur Eksekutif LPDB-KUMKM Supomo Kopdit Siu Lete Konda sepakat LPDB-KUMKM akan terus menjaga standar keuangan koperasi di Indonesia.

Pelaku UMKM dihimbau untuk bergabung dalam koperasi, sebuah langkah strategis dalam konsolidasi permodalan dan akses terhadap pembiayaan yang mudah, murah, dan nyaman dari LPDB-KUMKM.

“Saya mengajak seluruh koperasi untuk menggunakan dan mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM. Koperasi berperan penting dalam memungkinkan UMKM mendapatkan penguatan permodalan melalui pinjaman atau pendanaan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mengatakan pada LPDB- KUKM.” .

Tahun ini, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM fokus pada penyaluran dana bergulir ke sektor yang tepat. Hal ini merupakan bagian dari target penyaluran LPDB-KUMKM sebesar Rp 1,85 triliun pada tahun 2024, dengan rincian 60 persen untuk pinjaman konvensional dan 40 persen untuk pembiayaan syariah.

Ini adalah fokus utama sektor riil, mengalokasikan 600 miliar birr dari total target distribusi.

“Fokus pada penyaluran ke sektor yang tepat atau produktif, LPDB-KUMKM mendukung penuh program pemerintah, khususnya program ketahanan pangan dan pengendalian harga pangan. Melalui ekosistem yang terintegrasi dan kolaborasi dengan berbagai institusi, program ketahanan pangan dikembangkan. “Diperbanyak di berbagai daerah melalui koperasi,” kata Supomo.

Supomo berharap dapat memperkuat sektor keuangan riil di Indonesia melalui modal usaha yang disalurkan LPDB-KUMKM. LPDB-KUMKM juga berkomitmen mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM melalui program pendampingan koperasi melalui Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM.

“Program ini diharapkan dapat membantu menjaga integritas dan kualitas layanan kepada UMKM melalui platform usaha koperasi,” kata Supomo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *