Pelaku Pasar ‘Wait and See’ Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

TRIBUNNEWS.COM — Pada Senin (28/10/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,78 persen menjadi 7.634,63.

Perdagangan masih menjadi tren hingga saat ini. Cheryl Tanuwijaya, Kepala Riset Mega Capital Securities, memperkirakan IHSG masih akan terkoreksi antara 7.550-7.650 karena pelaku pasar masih menunggu kinerja bank emiten.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terpengaruh aksi jual. Beberapa saham yang Anda cari bisa dibeli dengan harga murah. 

“Pelaku pasar juga menunggu bagaimana kegagalan SRIL akan berdampak pada kepemilikan utang beberapa bank yang dinasionalisasi,” jelasnya kepada Konthan, Senin (28/10).

Sementara secara global, lanjut Cheryl, pelaku pasar menunggu rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) pada pertengahan pekan ini. 

“Pasar global menantikan hasil pemilihan presiden AS minggu depan karena suara Kamala Harris dan Donald Trump saat ini terpecah tipis,” ujarnya.

Menurut analis riset ekuitas Fintraco Securitas Alrich Pascalis Tambolang, secara teknikal IHSG berpeluang melemah di level support kritis 7.630.

Jadi, jika terobosan terendah di 7.630 terkonfirmasi, pertimbangkan kemungkinan penurunan kecil dengan support dekat di 7.550, ujarnya.

Di luar, Alrich memperkirakan pasar akan tetap berhati-hati menjelang rilis data kepercayaan konsumen dan lapangan kerja baru AS, yang akan berdampak besar pada arah kebijakan ekonomi The Fed pada tahun 2024.

Sementara itu, Analis MNC Securitas Herditya Vikasana memperkirakan IHSG berpeluang menguat dengan support 7.599. Sementara IHSG akan menguji level resistance di 7.649.

Herditya mengatakan investor masih akan mewaspadai perkembangan Timur Tengah, pergerakan harga komoditas, dan nilai tukar rupee.

Saham preferen Herditya PT Aneka Tampang Tbk (ANTM) turun di kisaran Rp 1.655-Rp 1.700, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) Rp 8.275-Rp 8.425, dan PT TBdi Utama Indonesia turun di kisaran tersebut. Rp 476-Rp 484.

Sedangkan untuk saham-saham pilihan Cheryl yang diperdagangkan pada Selasa (28/10), saham-saham sektor komoditas logam dan emas seperti ANTM, PT Timah Tbk (TINS), dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengalami penurunan.

Sedangkan saham preferen Phintraco Sekuritas dialihkan kepada PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMDR), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), INKP dan TINS. 

Sementara itu, CEO Eugen Berthumbu Securitas William Surya Wijaya menilai pola pergerakan IHSG menjelang akhir bulan masih dalam rentang konsolidasi yang wajar. 

“Kekuatan level support terdekat sedang dikaji kembali dan kemungkinan besar IHSG akan bergerak sideways dalam jangka pendek, di tengah minimnya sentimen yang bisa mendorong IHSG menguat signifikan,” kata William.

Menurut dia, investor bisa memanfaatkan peluang koreksi tersebut dengan menimbun saham-saham yang fundamentalnya kuat dan likuiditasnya tinggi.

Ia yakin IHSG hari ini akan bergerak pada kisaran 7.607 – 7.707. 

Sedangkan saham-saham yang perlu diperhatikan adalah LSIP, INDF, ASII, TLKM, BSDE, SMRA dan  KLBF. (uang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *