Laporan Jurnalis Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ratusan pengunjuk rasa buruh tekstil Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Buruh Konveksi Nandi dalam sambutannya mengatakan, setidaknya ada 9 tuntutan para pekerja industri TPT terhadap pemerintah.
Permintaan pertama meminta seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju serta jajaran lembaga pemerintahan lainnya yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Presiden Jokowi, yang dinilai sangat mendukung produk dalam negeri.
Ia kemudian juga meminta seluruh pejabat negara berani menolak segala bentuk intervensi asing terhadap kebijakan pasar dalam negeri.
Termasuk intervensi yang dilakukan mafia impor dan anak buahnya serta pengecer barang impor.
“Kami menolak Peraturan Menteri Perdagangan 8 Tahun 2024 dan meminta Menteri Perdagangan menetapkan kembali Peraturan Menteri Perdagangan 36 Tahun 2023 sebagai aturan pengendalian impor,” kata Nandi dalam sambutannya.
Nandi melanjutkan, pihaknya juga menolak metode impor grosir dan segala bentuk metode impor ilegal.
“Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan diminta membersihkan Bea dan Cukai dari oknum pegawai yang terlibat dalam praktik impor ilegal. Serta oknum importir dan oknum perusahaan logistik,” jelasnya.
Permintaan berikut ini meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas mafia impor yang melakukan operasi impor ilegal.
Selain itu, Nandi dan massa juga berharap Kementerian Perdagangan menertibkan secara tegas dan menyita barang impor yang tidak memenuhi standar.
“Kami juga meminta Ditjen Imigrasi segera menangkap penjual asing yang beroperasi menjual barang impor ilegal secara offline dan online,” harapnya.
Terakhir, ia mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk mendukung produk lokal yang dipasarkan di daerahnya masing-masing. Serta pemberantasan barang impor yang saat ini banyak beredar di pelosok.