Pejabat Senior AS untuk Urusan Israel-Palestina Mengundurkan Diri karena Alasan Pribadi

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Israel-Palestina telah mengundurkan diri.

Pengunduran diri Wakil Asisten Menteri Urusan Israel-Palestina Andrew Miller terjadi di tengah perang Gaza, yang telah menewaskan sekitar 38.000 warga Palestina.

The Washington Post memberitakan pada Jumat (21/6/2024) bahwa keputusan Miller mundur karena alasan pribadi.

Dia mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya.

Sebab, jika perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, “akan memakan waktu lama”.

Miller mengaku skeptis terhadap Presiden Joe Biden yang akan berkuasa di Israel.

Menurut Kimberly Halkett dari Al Jazeera, pengunduran diri Miller mencerminkan rasa frustrasi pemerintahan Biden.

“Ada beberapa orang yang sudah melapor,” kata Halkett.

“Para pelapor mengatakan Presiden dalam beberapa kasus telah memutarbalikkan atau menyembunyikan fakta atau kompleksitas kematian 37.000 warga Palestina,” lanjutnya. peran Miller

Selama masa jabatannya dan selama periode perang Israel-Hamas, Miller memainkan peran penting dalam perintah eksekutif bulan Februari yang menjatuhkan sanksi terhadap beberapa warga Israel karena menyerang wilayah pendudukan Palestina di Tepi Barat. . CNN

Sebelumnya, beliau adalah konselor senior di Kedutaan Besar Amerika Serikat di PBB.

Ia juga menjabat sebagai direktur urusan militer Mesir dan Israel di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih pada masa pemerintahan Obama. Pejabat lain melaporkan

Mayor di bulan Mei. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Harrison Mann telah mengumumkan pengunduran dirinya.

Karena “dukungan yang tidak kompeten” dari negara tersebut terhadap perang Israel melawan Gaza.

Dia meninggalkan Badan Intelijen Pertahanan pada bulan November.

Pilot AS Aaron Bushnell juga tewas.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Bushnell membakar dirinya pada bulan Februari saat terjadi protes di luar kedutaan Israel di Washington.

Ribuan orang melakukan protes di luar perang melawan kulit putih.

Peristiwa ini akan terjadi sebelum pemilihan presiden pada bulan November.

“Kami memperkirakan akan terjadi protes lebih lanjut bulan depan ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan jemaah.”

“Kami tahu ada banyak anggota Kongres yang akan memboikot,” kata Halkett.

(Tribunnews.com, Andari Vulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *