Pejabat Palestina Ungkap Alasan Iran Belum Serang Israel: Tunggu Lingkaran Perlindungan Tumbang

TRIBUNNEWS.COM – Iran sempat berjanji akan menyerang Israel, namun belum terealisasi.

Serangan Iran adalah balas dendam atas pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, pada akhir Juli.

Osama Al-Ali, anggota Dewan Nasional Palestina, berbicara tentang serangan tersebut, yang tidak pernah terjadi di Iran.

“Menunda respons hanyalah masalah taktik,” kata Al-Ali dalam wawancara dengan Al Hadat.

Sedangkan untuk serangan balik, kata dia, semua opsi atau opsi bisa dibicarakan.

“Jawaban yang benar adalah tidak menjawab atau berbicara, tapi diam. Diam dan menunggu saat cincin keamanan yang diciptakan Amerika Serikat (AS) di sekitar Israel akan dihancurkan. Mereka (Israel dan AS) telah melakukan hal yang sama. banyak upaya pertahanan” jelas Ali.

Ali mengatakan Iran menunggu keadaan normal terlebih dahulu. Setelah itu, Iran akan melancarkan serangan mendadak, serupa dengan yang dilakukan Israel terhadap Mesir pada Perang Enam Hari tahun 1967.

“Beginilah perang dilancarkan. Mereka (Israel) membom seluruh pesawat Abdel Nasser,” kata Ali.

Menurut Ali, serangan itu terjadi secara tiba-tiba atau tidak terduga. Di tengah konflik sengit antara Teheran dan Israel, pemerintah Rusia dilaporkan mulai memasok beberapa sistem pertahanan udara kepada Iran. (HO)

Seperti Ali, media internasional Iran mencatat bahwa Iran bisa menjadi penghalang bagi ketegasan Amerika Serikat di Timur Tengah.

“Iran jelas memahami bahwa Amerika Serikat dengan gigih melindungi kepentingan kami, mitra kami, dan kepentingan rakyat kami. Untuk menyatakan posisi ini, kami memindahkan sejumlah besar aset militer ke wilayah tersebut,” kata seorang pejabat tinggi AS kepada wartawan Washington Post.

Meski begitu, Iran bersikeras akan menyerang Israel.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian menuduh Israel mengobarkan konflik di Timur Tengah selama pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Pezeshkian mengatakan pada Rabu, 8 Juli 2024, “Aktivitas jahat (akhir) di Gaza, aktivitas teroris, pembunuhan Ismail Haniyeh.”

Alih-alih mengutuk tindakan Israel, Pezeshkian malah mengkritik Amerika Serikat dan Barat. Serangan Iran sudah dekat

Menurut sumber intelijen Israel, Iran diperkirakan akan menyerang Israel dalam beberapa hari mendatang.

Serangan tersebut merupakan serangan langsung dan merupakan balasan atas serangan Israel ke Iran yang menewaskan Haniyeh.

Di masa lalu, beberapa pihak, termasuk Amerika Serikat, telah meminta Iran untuk tidak menanggapi serangan Israel. Namun, Iran kini memutuskan untuk menyerang Israel.

Menurut sumber yang mengetahui detailnya, mengutip Maariv, situasi saat ini mungkin bisa berubah.

Iran mengatakan masih ada perselisihan internal antara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian serta bawahannya mengenai jenis serangan dan kapan harus dilakukan.

Channel 13 kemudian melaporkan kemungkinan serangan gabungan antara Iran dan Hizbullah.

Namun belum diketahui pasti apakah serangan tersebut akan dilakukan secara bersamaan atau bergantian.

Menurut Channel 13, salah satu faktor yang menunda serangan balasan Iran terhadap Israel adalah tekanan dari Perancis.

Prancis telah meminta Iran dan Hizbullah untuk tidak menyerang Israel selama Olimpiade Paris 2024. Presiden Iran Masoud Pezeshkian bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) di Teheran, Iran, pada 5 Agustus 2024. (Dokumen Presiden Iran).

Meskipun ada laporan bahwa Iran berencana menyerang Israel, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan tidak ada perubahan pada instruksi darurat bagi warga sipil.

“Mengenai laporan terbaru mengenai rencana Iran, kami mengklarifikasi bahwa tidak ada perubahan terhadap arahan Komando Front Dalam Negeri saat ini,” kata Hagari di jejaring sosial X pada hari Minggu.

“IDF dan pertahanan terus menilai situasi dan memantau musuh dan kejadian di Timur Tengah, dengan penekanan pada Iran dan Hizbullah.”

Dia mengumumkan bahwa timnya telah dikerahkan dan siap.

(Tribunnews/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *