Pejabat Kementan Kumpulkan Uang demi Penuhi ‘Kebutuhan Kecil-kecil’ serta Kunker SYL

TRIBUNNEWS.COM – Saksi kasus korupsi mantan Menteri Pertanian Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pejabat Kementan telah mengumpulkan dana untuk memenuhi kebutuhan NasDem. Politisi partai.

Isu yang diangkat pejabat Kementerian Pertanian antara lain kewajiban menerima 30 juta nara setiap bulan pada tahun 2022. Untuk kebutuhan pribadi tim SYL.

“Kita ada dua jenis sharing. Ya, dalam pengembangan ini ada dua jenis sharing. Yang pertama reguler.”

“Setiap hari misalnya tahun 2022 yang saya dapat dari masing-masing direktur akan meningkat menjadi 30 juta per bulan,” kata Edi Eko Sasmito, Kepala Bidang Pengelolaan Tanaman Kementerian Pertanian. Dan bukti di grup SYL. Perkara Tipikor di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Rabu (15/5/2024) malam.

Pembagian លាន 30 juta dari seluruh direktur di bawah Departemen Umum Produksi Pangan dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan jika SYL kekurangan pasokan.

Kebutuhan paling kecil yang dimaksud adalah kebutuhan SYL dan keluarganya yang jumlahnya tidak mencapai ratusan juta rupee.

“Jadi kebutuhan menteri itu yang kita sebut kebutuhan kecil. Kebutuhan kecil misalnya surat Thida (SYL).

“30 juta, jadi kalau ada permintaan langsung, ada uang yang bisa diberikan,” ujarnya.

Saat ini, untuk sebagian besar kebutuhan, Departemen Umum Produksi Pangan memaksa penarikan kembali dari lembaga-lembaga yang berada di bawah kendalinya.

Untuk memenuhi tingginya permintaan, direksi diminta meningkatkan volume pendistribusian secara acak

“Uang asingnya juga ada, uang asingnya besar, jadi mau tidak mau harus berbagi lebih banyak, jadi ada yang namanya aksidental sharing,” ujarnya. Kemitraan untuk Kunker SYL

Pejabat Kementerian Pertanian disebut mengumpulkan Rp 773 juta untuk kunjungan resmi Syahrul Yasin Limpo (kunker) ke Belgia.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Bambang Pamuji yang dihadirkan sebagai saksi dalam kasus ini di Pengadilan Tipikor Jakarta tahun lalu.

Dalam persidangan, JPU KPK menanyakan kepada Bambang tentang tujuan uang លាន 600 juta yang diminta pegawai Kantor Kerjasama Luar Negeri (KLN) Kementerian Pertanian (KLN) Hariwan.

Bambang menjawab, permintaan uang tersebut berasal dari SYL dan rombongannya untuk bepergian ke luar negeri pada tahun 2021.

Katanya Rp. 600 juta berasal dari penerimaan biaya perjalanan lainnya milik pegawai Dirjen Bina Produksi Pangan Kementerian Pertanian.

Jaksa juga menanyakan sekitar Rp. 173 juta atas nama Wahyu Priyatno.

Pak Bambang mengatakan permintaan itu dibuat karena kurangnya dana untuk kunjungan resmi ke Belgia.

Lalu ada lagi Belgia yang masuk daftar wahyu Priyatno senilai Rp 173 juta.Apa? kata jaksa.

“Iya, jadi setelah kunjungan resmi diketahui masih ada kekurangan, dan Dirjen Pertanian Tanaman Pangan sudah selesai dan membayarnya,” kata Bambang. Cari SIL

Beberapa usulan SYL ke Kementan pun sempat dipaparkan dalam kasus tersebut, menyusul dugaan suap dan suap yang melingkupi mantan Menteri Pertanian tersebut. Inilah beberapa di antaranya.

1. Minta Rp 1 Miliar untuk Umroh

Dalam persidangan, terungkap bahwa SYL menuntut agar ia memberikan umrah sebesar 1 miliar Naira untuk membiayai umrah dan keluarganya.

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto.

2. Bayar Rp. 200 juta untuk pengecatan

Suwandi, Direktur Produksi Pangan Kementerian Pertanian, membenarkan SYL meminta pihaknya membayar 200 juta naira untuk lukisan tersebut.

Menurut Suwandi, permintaan pendanaan lukisan itu muncul saat acara amal yang dihadiri SYL di Taman Izmail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta pada Agustus 2023.

“Betul, biayanya lebih dari 200 juta dolar, tapi kami diberi 100 juta, sisanya saya tidak mengerti,” ujarnya.

3. Transfer Rp 20 juta ke cucu

Bambang Pamuji, Sekretaris Jenderal Produksi Pangan Kementerian Pertanian, membenarkan bahwa pesanan senilai Rp 20 juta telah diserahkan kepada cucu SYL Andi Tenri Bilang Radisyah.

Menurut dia, usulan tersebut disampaikan SYL melalui asistennya, Panji Hartanto.

Bambang pun memperoleh nomor rekening Tenri melalui Panji.

4. Membeli baju Koko seharga 27 juta Naira

Prihasto Setyanto, Direktur Jenderal Kementerian Pertanian, membenarkan Kementerian Pertanian perlu membeli produk kakao senilai Rp 27 juta untuk SYL.

SYL secara resmi telah menyampaikan usulan ini kepada Departemen Pertanian Umum, Kementerian Pertanian, dan disetujui.

5. Pembayaran Bukber Rp

Selain itu, Prihasto juga membenarkan SYL meminta uang Rp 30 juta untuk puasa bersama (bukber).

Permintaan itu disampaikan SYL kepada rekan dekatnya, pejabat Kementerian Pertanian II.

Menurut Prihasto, pihaknya sudah memenuhi usulan tersebut secara finansial.

6. Rembuirse Gelang Rp 65 Juta

Tim SYL juga dikabarkan membeli handset tersebut senilai Rp 65 juta.

Pejabat Kementerian Pertanian di Kalimantan Selatan menerima pembayaran atas gelang tersebut.

Fakta tersebut disampaikan Kepala Urusan Sehari-hari Kementerian Pertanian, Direktur Jenderal Tanaman Edi Eko Sasmito.

7. Keris Emas Rp 105 juta

Edi juga mengatakan, SYL membeli emas krama tersebut seharga 105 juta nara dengan uang Kementerian Pertanian.

Pembelian krama emas harus dibayarkan kepada Direktur Jenderal Produksi Pangan Kementerian Pertanian.

(Tribunnews.com/Deni/Ashri/Nuryanti/Jayanti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *